PMII Samarinda Demo di Depan Polres Atas Tindakan Represif Aparat di Pamekasan
KLIKSAMARINDA – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menggelar aksi unjuk aspirasi di depan Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi No. 1, Senin 29 Juni 2020.
Para aktivis juga membentangkan spanduk bertuliskan “Aksi Damai Tolak dan Hentikan Represivitas Terhadap Aktivis Mahasiswa. Pembentangan spanduk berlangsung di bawah jembatan flyover Jalan Slamet Riyadi, Samarinda.
Aksi ini dalam rangka menolak tindakan represif aparat kepolisian terhadap penyampaian aspirasi di depan publik. Beberapa hari ke belakang diketahui terjadi insiden pemukulan terhadap kader PMII di Pamekasan Jawa Timur oleh aparat kepolisian di depan kantor bupati Pamekasan diwarnai kericuhan, Kamis 25 Juni 2020.
Dalam aksi di Pamekasan itu, aktivis PMII menuntut Pemkab Pamekasan menutup dan memperhentikan tambang bahan galian C ilegal atau tambang ilegal di wilayah Pamekasan. Namun, kericuhan terjadi dan sejumlah kader PMII menjadi korban tindakan represif aparat. Tindakan represeif aparat itu memicu aksi demonstrasi salah satunya di Samarinda.
Dalam aksi yang berlangsung sekitar pukul 15.10 WITA tersebut, PMMI Samarinda menyatakan tiga tuntutan. Pertama, PMII se Kota Samarinda mengecam segala bentuk perilaku tindak kekerasan oleh oknum aparat kepolisian terhadap kader PMII dan aktivis mahasiswa Indonesia.
“Kedua, tindak tegas oknum kepolisian yang tidak patuh pad peraturan pengamanan aksi di muka umum pada Undang Undang Nomor. 09 Tahun 1998 dan Nomor 9 Tahun 2008,” ujar juru bicara PMII Samarinda Adjie Faisal, yang juga sebagai Ketua Cabang PMII Samarinda.
Selain itu, dengan tegas PMII se-Kota Samarinda menuntut agar menghentikan segala tindakan represif terhadap para aktivis Indonesia.
Selain menyampaikan orasi, PMMI Samarinda juga melantunkan nyanyian PMMI di depan aparat kepolisian. Aparat kepolisian mengawal jalannya aksi hingga berlanjut kepada pertemuan di dalam Mapolresta Samarinda. (*)