Pilkada Samarinda, Tiap TPS Diisi 600 Pemilih
Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Samarinda dan Kalimantan Timur (Kaltim) akan berubah, 7 November 2024 mendatang.
SALAH satunya adalah jumlah pemilih di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Jika sebelumnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) ditetapkan 300 orang per TPS, maka saat Pilkada nanti jumlahnya 600 orang per TPS.
“Aturan ini bukan kami menetapkan, tapi langsung dari KPU pusat,” kata Akbar Ciptanto, Komisioner KPU Kota Samarinda, saat menjadi narasumber di Sosialisasi Pendidikan Politik di Apokayan Ball Room, Lantai 3, Hotel Horizon –Jalan Imam Bonjol, Samarinda– Rabu 12 Juni 2024, pagi tadi.
Dia menyatakan, jumlah TPS di Kota Tepian akan lebih ramping dari sebelumnya. Contohnya adalah ketika TPS di sejumlah Rukun Tetangga (RT) akan digabung menjadi satu. Kendati begitu, KPU Kota Samarinda tak menutup mata akan potensi masalah yang terjadi di lapangan.
Misalnya adalah jarak tempuh pemilih yang diprediksi akan lebih jauh dari lokasi rumah ke TPS. “Tapi kalau ada TPS terdekat, lokasinya bisa kita geser. Pemilih bisa melaporkan itu,” ujarnya.
Akbar Ciptanto mengingatkan, masyarakat yang memiliki hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya 27 November 2024 mendatang. Makanya, dalam kesempatan itu, dia meminta para peserta untuk menyampaikan informasi ini kepada masyarakat di ingkungan terdekat. Akbar Ciptanto menegaskan, Pilkada di Kota Samarinda butuh partisipasi aktif dari masyarakat.
“Kami berharap bapak ibu bisa membawa pesan dari acara ini. Ajak keluarga yang memiliki KTP untuk memilih, karena mereka punya hak suara. Tujuannya satu, agar daerah menjadi lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, hal senada juga diungkapkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda, Sucipto Wasis. Selain jumlah TPS di Kota Samarinda yang akan semakin sedikit, jumlah kotak suara yang digunakan juga hanya dua, yakni untuk pemilihan walikota dan wakil walikota, serta gubernur dan wakil gubernur.
Soal penggabungan TPS, Sucipto Wasis juga tak memungkiri potensi masalah yang akan dialami pemilih. “TPS akan digabung. Jadi kemungkinan nanti ada lokasi yang enggak sesuai. Di peta terlihat dekat. Tapi ternyata jauh,” tuturnya.
Sucipto Wasis berharap, selain partisipasi pemilih meningkat, penyelenggaraan Pilkada juga bisa berjalan kondusif. Apalagi, tugas Utama Kesbangpol Kota Samarinda tak hanya sebagai bagian dari penyelenggara Pemilu. Tetapi juga menciptakan Kota Tepian yang kondusif. “Seperti Pilpres (Pemilihan Presiden, Red.) dan Pileg (Pemilihan Legislatif, Red.) kemarin, berjalan lancar dan aman,” jelasnya.
IMBAUAN BAGI ORMAS
Dalam Sosialisasi Pendidikan Politik pagi tadi, Sucipto Wasis juga mengajak Organisasi Masyarakat (Ormas) yang belum terdata di Kesbangpol Kota Samarinda untuk segara melapor. Hal ini dimaksudkan agar ormas-ormas tersebut bisa ikut terlibat dalam pelbagai kegiatan yang digagas pihaknya. “Kalau ada acara kan kami undang. Kalau belum melapor, tentu kami tidak punya datanya,” bebernya.
Selain terdata, sebut Sucipto Wasis, Kesbanghpol Kota Samarinda juga bisa melakukan kunjungan ke sekretariat ormas bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi. Terlebih, Kota Samarinda saat ini merupakan miniatur Kota Jakarta. “Ada banyak ragam suku di Kota Samarinda. Sudah tugas kami mendeteksi dan mengantisipasi jika ada masalah,” tutupnya. (fai)