Muhammad Samsun Apresiasi Pemerintah dan Masyarakat dalam Pelestarian Adat Erau Tenggarong
KLIKSAMARINDA – Erau, yang telah ada sekitar abad ke-12 Masehi, tetap menjadi bagian penting dari budaya lokal Kalimantan Timur (Kaltim) hingga saat ini. Dalam menjaga dan melestarikannya, seluruh pihak perlu berpartisipasi sebagai bagian identitas bangsa Indonesia.
Festival Erau Tenggarong Kutai Kartanegara ini telah menjadi wujud nyata kekayaan budaya Nusantara yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
Karena itu, menurut Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, menghargai dan merayakan Erau hingga saat ini menjadi tanggung jawab seluruh pihak, bukan hanya tugas pemerintah.
“Erau itu bagian dari budaya lokal Kaltim, ya. Memang sudah ada sejak dulu. Namun, tetap dilestarikan hingga saat ini,” ujar Muhammad Samsun, belum lama ini.
Muhammad Samsun menekankan bahwa Erau sendiri memiliki nilai dan arti penting bagi bangsa Indonesia. Dari Erau, terdapat pelajaran dalam menghormati warisan nenek moyang dan kearifan lokal Kaltim yang terus hadir dalam zaman modern.
Selain itu, Muhammad Samsun juga mendukung pelaksanaan Festival Erau setiap tahun. Tujuannya agar adat dan budaya Kutai tetap hidup dan berkembang.
Terutama dalam era globalisasi, menjaga akar budaya dan tradisi adalah suatu kewajiban. Budaya adalah cermin dari identitas suatu bangsa dan harus dijaga, lestari, dan dihargai oleh bangsa sendiri maupun dunia.
Muhammad Samsun pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) karena berperan aktif dalam melestarikan budaya Kutai. Mereka terus berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal, seperti Erau, demi menjaga warisan berharga ini tetap hidup.
“Alhamdulillah kita berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang terus menjaga dan melestarikan budaya-budaya Nusantara. Khususnya budaya lokal seperti Erau dan sebagainya,” ungkap pria kelahiran Jember tahun 1974 ini.
Dalam pandangan politikus PDI Perjuangan ini, upaya pelestarian budaya sangat penting, karena tanpa budaya sebuah bangsa akan kehilangan identitasnya.
“Khususnya budaya lokal seperti Erau dan sebagainya. Kalau itu tidak ada lagi, kita enggak akan kenal dengan budaya kita,” ujar legislator Dapil Kutai Kartanegara ini menegaskan.
Hingga zaman modern, Erau telah memberikan inspirasi yang kuat untuk pemeliharaan tradisi. Pemerintah dan masyarakat pun serius dalam menjaga Erau tetap hidup sehingga bisa menjadi contoh merawat budaya dan kearifan lokal bagi daerah lain di Indonesia. (Dya/Adv/DPRDKaltim)