Menilik Peluang Digitalisasi Musik di Kalimantan Timur Bersama Hetifah Sjaifudian
KLIKSAMARINDA – Bertepatan dengan Hari Musik Nasional, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, menggelar acara “Peluang Digitalisasi Musik di Kalimantan Timur” di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Sabtu 9 Maret 2024.
Acara ini menyoroti potensi digitalisasi musik sebagai peluang inovatif bagi musisi dan pelaku industri musik di Kalimantan Timur.
Dihadiri oleh lebih dari 60 pelaku musik setempat, kegiatan ini menjadi wadah bagi mereka untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam menciptakan karya inovatif dan mencapai pasar yang lebih luas.
Menurut Ririn Sari Dewi, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, digitalisasi musik membuka peluang lebih luas bagi para pelaku musik untuk memasarkan karya-karya mereka.
“Digitalisasi musik merupakan masa depan musik karena sesungguhnya dengan digitalisasi akan menguntungkan geografi Indonesia yang sangat luas. Sehingga yang terpenting semuanya adalah bagaimana meningkatkan kreativitas,” ujar Ririn.
Sementara itu, Direktur Musik, Film, dan Animasi, Muhammad Amin, menyampaikan bahwa teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), e-Commerce, dan big data, sangat memengaruhi sub-sektor musik.
Dia menyoroti pentingnya peran pemerintah dan stakeholder terkait dalam mendukung perkembangan teknologi ini.
“Pemerintah dan stakeholder terkait harus bekerjasama dalam mengedukasi dan mensosialisasikan perkembangan teknologi dalam industri musik ini,” jelas Amin.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menambahkan bahwa dengan adanya digitalisasi, musisi Kalimantan Timur dapat lebih mudah mempromosikan karya-karya mereka secara global.
“Digitalisasi ini memungkinkan mereka untuk menjangkau pendengar di seluruh dunia dan memperluas pangsa pasar mereka,” kata Hetifah.
Lebih lanjut, Hetifah menegaskan bahwa digitalisasi juga membuka pintu kolaborasi antara musisi Kalimantan Timur dengan sesama musisi lokal maupun internasional.
“Melalui platform digital, pelaku musik dapat terhubung dengan berbagai individu dan entitas dalam industri musik untuk berkolaborasi dalam pembuatan musik, produksi, dan promosi,” pungkasnya.
Acara ini menjadi ajang penting bagi para pelaku musik di Kalimantan Timur untuk menggali peluang dan tantangan dalam era digitalisasi musik.
Dengan dukungan dari pemerintah dan stakeholder terkait, diharapkan musisi dan pelaku industri musik di daerah ini dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk mengembangkan karya dan meraih pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun global. (Pia)