Komitmen Pertamina Jaga Stabilitas Pasokan Energi Dalam Negeri
KLIKSAMARINDA – PT Pertamina sebagai badan usaha milik negara yang bergerak di bidang energi tetap komitmen untuk menyalurkan energi kepada masyarakat.
Area Manager Communication & CSR Regional Kalimantan Susanto August Satria menyatakan, komitmen itu tetap dipertahankan meski harga minyak dunia naik signifikan dan memberatkan Pertamina.
“Pertamina berharap tetap berkontribusi untuk negeri. Apapun kondisinya kami akan tetap menyalurkan BBM (bahan bakar minyak) dan elpiji kepada masyarakat Indonesia,” kata Susanto August Satria saat gala dinner media gathering di Denpasar Bali dengan wartawan dari lima provinsi di Kalimantan, Kamis (17/3/2022) malam.
Menurut Susanto August Satria, Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina Patra Niaga yang membidangi perdagangan minyak dan gas, berupaya maksimal menyalurkan energi berupa BBM dan elpiji kepada masyarakat, bahkan menjangkau kawasan pelosok.
Susanto August Satria menambahkan, kebijakan Pertamina terkait penyesuaian harga BBM dan elpiji nonsubsidi baru-baru ini, menjadi sorotan masyarakat.
Sorotan masyarakat itu tidak bisa terhindarkan. Meski begitu, di tengah kenaikan harga minyak mentah tersebut, Pertamina tetap mempertahankan harga BBM dan elpiji subsidi.
Dalam sebulan terakhir, menurut Susanto August Satria, harga minyak mentah dunia rata-rata di atas 100 dolar AS per barrel. Harga tersebut sempat mengalami penurunan. Tetapi harga minyak mentah dunia kembali naik mencapai 100 dolar per barrel.
Menghadapi situasi tersebut, Pertamina perlu melakukan upaya menjaga kondisi kinerja. Upaya ini terutama untuk menyiasati asumsi harga minyak mentah dunia dalam APBN sebesar 63 dolar AS per barrel.
Langkah Pertamina lalu memilih menyesuaikan harga pada BBM dan elpiji nonsubsidi. Antara lain, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite, serta gas elpiji nonsubsidi.
Untuk harga BBM dan elpiji subsidi, Pertamina tetap mempertahankan harga lama.
“Ini bukan semata maunya Pertamina. Tetapi akibat situasi yang tidak bisa dihindari. Inflasi Amerika saat ini tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Ini tidak mudah tapi harus kita hadapi dengan solusi,” ujar Susanto August Satria.
Karena itu, Pertamina perlu menyampaikan penjelasan kepada masyarakat terkait alasan penyesuaian harga tersebut.
Pertamina berharap masyarakat memahami kondisi saat ini sehingga bisa menerima alasan penyesuaian harga BBM dan elpiji nonsubsidi tersebut yang semuanya dilakukan sesuai aturan.
Tak lupa, Susanto August Satria juga memberikan apresiasi dan terima kasih kepada insan pers yang telah mempublikasikan kepada masyarakat hal-hal yang berkaitan dengan informasi produksi serta kondisi distribusi energi oleh Pertamina selama ini.
“Pertamina menyadari pers berperan besar mendukung kinerja perusahaan dalam melayani energi untuk masyarakat. Khususnya melalui berita-berita terbaru yang disampaikan. Sinergi yang baik ini diharapkan bisa terus terjaga dan ditingkatkan dengan tujuan yang sama yakni melayani masyarakat,” ujar Susanto August Satria. (Jie)