KLIKSAMARINDA – Peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim) telah melewati angka seribu kasus. Per 2 September 2020, Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kaltim mencatat, terjadi penambahan kasus Covid-19 di Samarinda sebanyak 23 kasus baru positif Covid-19. Sehingga total kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 1005 kasus.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Samarinda juga diiringi peningkatan kasus kematian yang terus bertambah. Per 2 September 2020, kasus kematian pasien Covid-19 di Samarinda bertambah 1 orang sehingga total kasus meninggal dunia di Samarinda dalam catatan Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kaltim mencapai 36 kasus.
Sementara angka pasien sembuh hingga 2 September 2020 mencapai 587 kasus dan masih menjalani perawatan mencapai 382 kasus.
Menanggapi perkembangan kasus Covid-19 di Kota Samarinda yang terus meningkat, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Samarinda yang juga Walikota Samarinda Syaharie Jaang langsung menggelar rapat koordinasi secara virtual untuk menentukan langkah strategis pengendalian laju Covid-19.
Rapat yang dikoordinir Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Sugeng Chairuddin secara virtual ini berlangsung Rabu 2 September 2020, sebelum update rilis harian. Rapat diikuti Walikota Samarinda, Dandim 0901/Samarinda Kol Inf Oni Kristiyono, Dandenpom VI/1 Samarinda Mayor CPM Teguh Ariwibowo, ketua Pengadilan Negeri Hongkun Otoh, ketua MUI Samarinda KH Zaini Naim, ketua Pansus Gugus Tugas Covid-19 Abdul Rofiq, Kapolresta Samarinda yang diwakilkan, Binda Kaltim, BPS Samarinda, para Asisten, anggota Gugus Tugas Samarinda dan Camat.
Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin menyampaikan laporan dalam rakor tersebut. Jumlah yang terkonfirmasi positif sudah mengkhawatirkan. namun yang dikubur di pemakaman khusus Covid-19 sebanyak 50 orang atau 11 orangnya ini probable dan dari luar Samarinda. Menurutnya peningkatan cukup tinggi jika dibandingkan gelombang I lalu.
“Ini yang membuat kita cemas. Jmlah kasus naiknya tajam dibandingkan Maret-Juli. Bulan Juli kita masih santai, September ini naiknya luar biasa,” ujar Sugeng Chairuddin.
Menurut Sugeng Chairuddin, angka tersebut belum termasuk yang tanpa gejala. Apalagi kapasitas pemeriksaan PCR di Samarinda tidak dapat memenuhi kebutuhan skrining kontak erat yang masif.
Saat ini, menurut Sugeng Chairuddin, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda telah melakukan uji swab PCR sebanyak 12.899, swab antigen sekitar 1.200-an, IFA sudah 13.009 dan rapid non IFA 15 ribu.
Walikota Samarinda yang sedang berada di Surabaya mengikuti kualifikasi program Doktor nya menyampaikan catatan penting menyikapi kondisi sekarang. Menurut Syahrie Jaang, bukan hanya jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan namun bagaimana pelaksanaan Perwali Nomor 43 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Covid-19.
“Pelaksanaan Perwali Nomor 43 kita benar-benar bisa melakukan penegakan dan perlu kita membatasi orang berkerumun jika tidak akan kita tindak. Kemudian perlakuan jam malam sampai jam 9 dan malam minggu jam 10,” ujar Syaharie Jaang.
Syaharie Jaang juga menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan rekomendasi seperti sekarang ini. Ketika mau mengadakan acara mengajukan ke gugus tugas meski mencantumkan 30 persen.
“Termasuk juga pasar, perlu kita batasi. Hanya buka sampai jam sekian. Apalagi kita tahu di Samarinda ini ada pasar 24 jam. Bukan kita tutup 100 persen, tapi batasi waktunya,” ujar Syaharie Jaang. (*)