Gelar Sosialisasi dan Pelatihan, Mahasiswa Polnes Ubah Limbah Kepala Udang Jadi Tablet Penyedap Rasa
Penulis:
Yasriani Y., Nia Fitriana, Galang Aisa Aditya, Abdul Rajab Robi’i, Sakinah Cendekia
KLIKSAMARINDA – Kepala udang kini punya potensi ekonomis. Jika sebelumnya hanya menjadi limbah, kepala udang kini dapat diolah menjadi tablet penyedap rasa. Hal itu dibuktikan mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda saat menggelar pelatihan kepada masyarakat Desa Muara Badak Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu 13 Agustus 2022.
Dalam kegiatan itu, mahasiswa Polnes yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), memberikan pelatihan kepada masyarakat di sana. Menariknya, kegiatan ini mendapat dukungan langsung dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Kegiatan ini sendiri dimulai dengan penyampaian materi, pemutaran video, tanya jawab, praktik pembuatan produk, penyerahan cinderamata, dan evaluasi.
Sementara, mitra dalam pelatihan pengolahan limbah kepala udang ini adalah Ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Muara Badak Ilir, Sulfiani.
Menurut Ketua Tim PKM-PM Yasriani Y., industri pengolahan udang menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di alam. Persentasenya bahkan mencapai 36 persen hingga 49 persen. Jika dibiarkan, tentu saja mengancam ekosistem lingkungan. “Bagian yang menjadi limbah dari udang biasanya kepala, kulit, dan kaki,” katanya.
Kata Yasriani, kepala udang kaya sumber protein, kitin, pigmen, astaxanthin, dan senyawa rasa. Berdasarkan hasil penelitian, kepala udang masih memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Seperti protein 14,67 persen, lemak 0,93 persen, dan abu 2,64 persen,” ujarnya. “Senyawa rasa (flavor, Red.) pada kepala udang dapat diolah menjadi perisa (penyedap rasa, Red.) yang dapat menimbulkan cita rasa gurih terhadap olahan makanan,” timpal Yasriani.
Seain itu, Yasriani menjelaskan, hampir sebagian besar masyarakat di Desa Muara Badak Ilir bekerja dibidang perikanan tangkap maupun budidaya. Berdasarkan hasil survei teridentifikasi, limbah kepala udang di Desa Muara Badak Ilir belum dimanfaatkan secara optimal. “Atas dasar itulah kami melakukan pengabdian masyarakat di sini. Bentuknya ya melalui kegiatan pelatihan pengolahan limbah kepala udang menjadi tablet perisa alami,” jelasnya.
Sementara itu, Ratnawati, salah satu anggota PKK Muara Badak Ilir berharap, kegiatan ini tak sekadar menambah pengetahuan masyarakat, terutama anggota PKK Muara Badak Ilir. Tetapi juga menambah keterampilan dalam mengolah limbah kepala udang menjadi tablet perisa alami. “Kami berharap nanti masyarakat di Desa Muara Badak Ilir bisa produktif dengan memanfaatkan limbah kepala udang,” paparnya.
Selain itu, Ratnawati juga berharap, kegiatan ini bisa berdampak pada pengembangan produk olahan limbah kepala udang agar membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. “Semoga kedepan ada lagi inovasi dan karya dari mahasiswa Polnes yang bisa dibagi agar bisa bermanfaat untuk masyarakat Muara Badak Ilir,” tutupnya.
Sebagai informasi, Tim PKM-PM ini terdiri dari mahasiswa Polnes dari pelbagai jurusan. Diantaranya Yasriani Y. (Jurusan Teknik Kimia) sebagai ketua. Sementara anggotanya adalah Nia Fitriana (Jurusan Teknik Kimia), Galang Aisa Aditya (Jurusan Teknik Kimia), Abdul Rajab Robi’i (Jurusan Teknik Kimia), dan Sakinah Cendekia (Jurusan Akuntansi). Tim PKM-PM ini dibawah bimbingan Zainal Arifin, S.T., M.Eng. (*)