DPRD Kaltim Bahas Hibah Lahan MAN 1 Samarinda Untuk Pembangunan Madrasah Kelas Internasional
KLIKSAMARINDA – Komisi II DPRD Kaltim melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim. RDP tersebut membahas sengketa lahan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Samarinda.
Turut hadir dalam RDP tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Samarinda, Baequni.
Dalam RDP tersebut diketahui bahwa lahan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Samarinda akan dihibahkan Pemprov Kaltim kepada MAN 1 Samarinda.
Rencananya hibah lahan itu untuk pembangunan MAN bertaraf internasional dengan luas lahan yang dihibahkan seluas 7,5 hektare.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono menyebutkan, proses hukum lahan tersebut masih cukup lama. Terutama masih adanya soal batas kepemilikan lahan.
“Proses hukum lahan tersebut cukup lama. Sebab memang ada proses hukum terkait batas wilayah kepemilikan tanah. Sekarang keputusan dari MA (Mahkamah Agung) sudah keluar,” ujar Nidya Listiyono.
Menurut Nidya Listiyono, upaya tersebut dilakukan agar fasilitas pendidikan di Kaltim ke depannya bisa bertambah dan lebih maju. Selain itu, Nidya Listiyono menyatakan bahwa penggunaan fasilitas itu dapat menampung seluruh anak untuk bersekolah.
“Karena kami berkomitmen kalau untuk dunia pendidikan kita akan dorong untuk segera dihibahkan,” ujar Nidya Listiyono.
Selain itu, Nidya Listiyono juga mengatakan proses sudah dilakukan pengukuran. Proses pengukurn itu dilakukan oleh BPKAD serta disaksikan langsung oleh pihak MAN 1 Samarinda.
“Kalau memang sudah clear tentu akan dicek secara benar karena DPRD tidak akan mengeluarkan rekomendasi kalau legalnya belum selesai,” ujar Nidya Listiyono.
Nidya Listiyono juga mengatakan MAN 1 Samarinda ingin dijadikan Madrasah berkelas Internasional. Karena itu Kemenag Kaltim perlu melakukan permohonan hibah dari Pemprov selaku pemilik lahan.
“Kalau dari DPRD sebenarnya sangat setuju untuk segera dilakukan proses, sehingga dapat memberikan rekomendasikan untuk segera dihibahkan,” ujar Nidya Listiyono. (Pia)