Cara BKD Kaltim Fasilitasi Seleksi Jabatan di Tengah Pandemi Covid-19
KLIKSAMARINDA – Penerapan protokol kesehatan dalam mencegaj penyebaran Covid-19 menjadi perhatian pelbagai pihak. Tak terkecuali aparat di instansi pemerintah. Dalam turut mencegah penyebaran Covid-19 semaki meluas, pelbagai upaya pun dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Seperti dalam kegiatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penilaian Kompetensi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang memfasilitasi uji kompetensi atau assessment bagi 12 pejabat peserta seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemerintah Kota Bontang. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bontang yang berlangsung mulai Senin 13 Juli 2020, di Kantor UPT Penilaian Kompetensi, Jalan Kartini.
Kepala BKD Provinsi Kaltim, melalui Kepala UPT Penilaian Kompetensi, Yuli Fitriyanti mengungkapkan, Assessment berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 13 Juli 2020-15 Juli 2020. Dalam tiga hari tersebut, imbuh Yuli Fitriyanti, panitia melakukan proses mengumpulkan data peserta seleksi dengan pelbagai instrumen.
“Selama tiga hari kita mengumpulkan data para peserta, Instrumen terdiri dari Psikometri, Simulasi dan Wawancara. Hasil pengukuran nanti sepenuhnya diserahkan kepada tim panitia seleksi (pansel) di Bontang,” ujar Yuli Fitriyani di sela kegiatan assessment berlangsung.
Menurut Yuli Fitriyani, pelaksanaan assesment tersebut tetap memenuhi standar protokol kesehatan. Pasalnya, saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
Antara lain, peserta dan panitia dalam pelaksanaan tetap mentaati standar kesehatan yang berlaku, seperti mengenakan masker atau pelindung wajah, mengukur suhu tubuh, hingga menjaga jarak. Seluruh protokol kesehatan tersebut wajib dipenuhi oleh peserta saat pelaksanaan seleksi berlangsung.
Meski begitu, di tempat lainnya juga dilakukan melalui sistem dalam jaringan (daring) seperti administrator atau Ketua Pengukuran Kompetensi. Sehingga sistem ini mengurangi kontak yang dapat berpotensi menyebabkan penyebaran Covid-19.
“Kita melakukan assessment tetap dengan protokol kesehatan. Peserta wajib pakai faceshield/masker, mengukur suhu tubuh, dan menjaga jarak. Sebagian besar secara online juga. Salah satunya administrator (sebutan untuk ketua pengukuran kompetensi) kami mengikuti dari Balikpapan secara daring,” ujar Yuli.
Seluruh peserta dalam seleksi terbuka ini bersaing untuk menduduki dua kursi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di Pemerintah Kota Bontang. Dua jabatan tersebut adalah Jabatan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian Kota Bontang, dan Kepala Dinas Perumahan Kawasan, Pemukiman dan Pertanahan Kota Bontang.
Hasil seleksi ini nantinya akan diserahan kepada panitia seleksi di Bontang untuk menentukan kelayakan pejabat tinggi yang terpilih. (*)