Tipu Warga Samarinda, Agen Elpiji Abal-Abal Bawa Nama Basuki Tjahaja Purnama
KLIKSAMARINDA – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) rupanya menjadi momentum bagi AR untuk melakukan aksi penipuan. AR yang merupakan warga Surabaya, Jawa Timur, melakukan penipuan terhadap sejumlah pedagang kelontong di Jalan DI Panjaitan Samarinda karena mengaku sebagai agen Pertamina.
AR pun tak bisa mengelak saat warga menangkapnya pada Kamis 5 Mei 2022 di sebuah warung makan. Dia kemudian diserahkan kepada aparat Polsekta Sungai Pinang.
Polisi mengamankan Ar karena dilaporkan sejumlah pedagang klontongan dan buah di Jalan DI Panjaitan Samarinda atas dugaan penipuan. Para pedagang mengaku tertipu dengan janji manis yang dilontarkan Ar kepada mereka.
Yang dilakukan Ar di kota Tepian adalah menawarkan tabung gas elpiji 3 Kg kepada pedagang. Ar menawarkan gas elpiji dengan harga Rp18 ribu. Dalam aksinya, Ar menggunakan atribut berlogo Pertamina, seperti pakaian, id card, brosur, dan kuitansi.
Warga Jalan DI Panjaitan yang mengaku menjadi korban tindakan penipuan Ar, Joni mengatakan, pelaku mendatangi kios buah miliknya. Setelah itu, pelaku menawarkan usaha baru untuk menjadi agen penyalur gas elpiji.
Menurut Joni, Ar juga menyebut-nyebut nama Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menawarkan programnya. Ar menawarkan program Pertamina yang akan meminjamkan 100 tabung gas kepada mitranya.
Mitra Pertamina itu nantinya hanya diminta membayar Rp18.000 untuk membayar elpiji. Sementara untuk pendaftaran atau administrasi, calon korban diminta membayar Rp250 ribu.
“Pembayaran invoicenya seminggu baru dibayar. Belum ada diantar. Kami dimintai Rp250 ribu untuk admin. Itu aja. Nanti hari Sabtu baru datang. Katanya dipinjamkan dulu 100 tabung beserta isinya,” ujar Joni, Kamis 5 Mei 2022.
Dari pemeriksaan sementara pihak kepolisian, modus pelaku adalah mengatasnamakan Pertamina untuk mencari agen penjualan BBM elpiji. Kanit Reskrim Polsekta Sungai Pinang, Ipda Bambang Suheri mengatakan, sejumlah pedagang kemudian melaporkan Ar kepada polisi karena diduga melakukan aksi penipuan modus tersebut.
Polisi kemudian menemukan kartu nama Pertamina, id card Pertamina, kwitansi Pertamina, hingga stempel Pertamina.
“Menawarkan program penyaluran elpiji dengan brosur murah. Dia menawarkan dengan paket Rp18 ribu dengan meminjamkan tabung elpiji dengan program murah,” ujar Ipda Bambang Suheri.
Pihak kepolisian Polsekta Sungai Pinang kini masih mendalami motif pelaku. Polisi juga melacak jaringan lain dalam aksi penipuan penyaluran gas elpiji di kota Samarinda tersebut. (Jie)