Samarinda Kembangkan Program Pakan Mandiri untuk Tingkatkan Budidaya Ikan
KLIKSAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, melalui Dinas Perikanan, telah mengadakan Pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Pakan Mandiri (Propaman) untuk para pembudidaya ikan yang ada di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Pelatihan dan Bimbingan Teknis (Program Pakan Mandiri ini dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Perikanan Kota Samarinda, Jalan Dahlia Kota Samarinda, pada Jum’at pagi, 6 Oktber 2023.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kota Samarinda, Yonathan, kegiatan inisiatif Dinas Perikanan Kota Samarinda dalam propaman ini sangat penting.
Mengingat, Samarinda memiliki potensi besar dalam budidaya ikan, khususnya ikan gurame. Pasalnya, saat ini ikan gurame memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi di Samarinda.
Karena itu, Pemkot Samarinda berkomitmen untuk terus memajukan budidaya ikan air tawar ini.
Yonathan menyatakan, harga per kilogram (kg) ikan gurame di tingkat budidaya berada dalam kisaran Rp60 ribu hingga Rp65 ribu per kg. Namun, ketika ikan gurame ini sampai di rumah makan, harganya rata-rata melampaui Rp80 ribu per kg.
“Untuk Harga per kilogram, di tingkat budidaya di angka Rp60 ribu sampai Rp65 ribu per kg dan di rumah makan pasti rata-rata di atas Rp80 ribu,” kata Yonathan saat ditemuia usai acara.
Dengan demikian, budidaya ikan gurame bukan hanya menjadi peluang ekonomis bagi masyarakat, tetapi juga dapat mendukung Kota Samarinda sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
Hal ini terutama karena ikan gurame merupakan makanan yang populer, terutama di pulau Jawa, yang mayoritas penduduknya memiliki kebiasaan makan ikan gurame.
“Karena bisa memberikan dampak positif dari mobilisasi pendatang dari luar daerah. Terutama pulau Jawa yang mayoritas masyarakatnya terbiasa makan gurame,” ujar Yonathan.
Salah satu fokus utama dari Pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Pakan Mandiri (Propaman) ini adalah mendorong pembudidaya ikan di Kota Samarinda untuk dapat memproduksi pakan ikan secara mandiri.
Yonathan berharap agar budidaya ikan tidak hanya menjadi usaha ekonomis, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk memproduksi pakan ikan secara efisien dan terjangkau. Ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk petani lokal dan pihak-pihak terkait dalam penyediaan bahan baku.
“Tentu syaratnya adalah murah, terjangkau, persediaannya cukup. Sehingga saat kita buat dan kembangkan menjadi industri rumah tangga, produksi pakan bisa berjalan,” ujar Yonathan.
Syarat utama dalam pembuatan pakan ikan adalah bahwa bahan-bahan yang digunakan harus murah, terjangkau, dan tersedia secara cukup. Hal ini akan memastikan bahwa industri rumah tangga produksi pakan dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, Kota Samarinda sudah memiliki ketersediaan bahan baku yang melimpah, seperti singkong, jagung, tepung dedak, sawit, tepung sawit, dan sumber protein seperti limbah kepala udang dan keong mas.
Yonathan juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kelangsungan pasokan bahan baku.
Melalui gerakan bersama ini, pihaknya berharap agar ketika ada perusahaan yang berminat untuk bekerja sama, kontinuitas suplai bahan baku ini bisa diatasi dengan baik. Kolaborasi seperti ini menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan pembudidayaan ikan gurame secara mandiri di Kota Samarinda.
“Kami sudah membuat gerakan bersama, agar ketika ada perusahaan melakukan kerjasama, maka kontinuitas suplai ini bisa diatasi,” ujar Yonathan. (Pia)