InfographicNewsRagam

Rakernas Alkhairaat Resmi Digelar, Ini Kata Ketua Panitia

KLIKSAMARINDA – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Alkhairaat resmi dibuka, Senin 26 Februari 2024 hari ini. Acara yang berlangsung hingga Rabu 28 Februari 2024 mendatang itu dipusatkan di Hotel Bumi Senyiur, Kota Samarinda dan dihadiri sejumlah tokoh dan sesepuh Alkhairaat.

Diantaranya adalah Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Sayyid Mochsen Alaydrus, Ketua Utama Alkhairaat Sayyid Alwi Saggaf Aljufri, Ketua Dewan Pakar Alkhairaat Fadel Muhammad, Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Said Amin, serta Sekretaris Komwil Kaltim Agus Suwandy.

Dalam sambutannya, Asgar Basir Khan, Ketua panitia Rakernas Alkhairaat 2024 mengungkapkan, Rakernas Alkhairaat tahun ini sebenarnya mengalami penundaan. Seharusnya, Rakernas digelar pada 13 hingga 15 Januari 2024. “Namun, Konwil Kaltim memberikan usulan agar PB Alkhairaat mempertimbangkan untuk menunda Rakernas. Usulan ini pun dengan mempertimbangkan usulan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Red.) di Kaltim karena berdekatan dengan Pilpres (Pemilihan Presiden, Red.) dan Pileg (Pemilihan Legislatig, Red.),” katanya.

Selain itu, Asgar Basir Khan menyatakan, Rakernas Alkhairaat 2024 ini diikuti 500 peserta dan peninjau. Mereka terdiri dari ketua utama, ketua umum PB Alkhairaat, ketua dewan pembina, ketua dewan pakar, ketua majelis ulama, serta ketua dan pengurus Komwil di 22 provinsi. “Rakernas ini juga diikuti 72 kabupaten/kota dan pelbagai elemen penting di Alkhairaat,” ujarnya.

Melihat kesuksesan pembukaan Rakernas Alkhairaat 2024, Asgar Basir Khan mengucapkan terima kasih kepada semua komponen yang telah bekerja dan turt mensukseskan Rakernas Alkhairaat. “Khususnya kepada tokoh sekaligus sesepuh kami, Ketua Komwil Kaltim Muhammad Said Amin,” tegasnya.

Sebagai informasi, tema yang diangkat di Rakernas Alkhairaat ini adalah “Transformasi Digital Organisasi dan Lembaga Pendidikan Alkhairaat”. Sementara untuk sub tema mengangkat tiga hal. Pertama meningkatkan kualitas sistem pembelajaran melalui pendayagunaan teknologi multimedia.

Kedua rekayasa kompetensi pendidikan agama, sains, dan teknologi berbasis potensi sumber daya lokal budaya dan lingkungan. Ketiga pengembangan ekosistem kelembagaan pendidikan berkualitas, pendidikan diniyah, dan pondok pesantren (ponpes). (fai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status