News

Penjelasan Keluarga Nenek yang Ditemukan Telungkup di Parit Kantor Dinsos Samarinda

KLIKSAMARINDA – Identitas nenek yang ditemukan tertelungkup di parit belakang kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (SPM) Kota Samarinda Senin pagi, 8 Mei 2023, terkuak.

Korban bernama Supinah berusia 78 tahun. Nenek Supinan merupakan warga Jalan Gajah Mada, Gang 2, Pasar Pagi Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Nenek Supinah dikenal sebagai seorang pedagang bunga di Pasar Pagi Samarinda. Pihak keluarga nenek Supinah pun datang menjemput di RS IA Moeis Samarinda Seberang.

Suryadi anak ketiga nenek Supinah mengatakan pihak keluarga membantah telah menelantarkan sang nenek. Menurut Suryadi, pihak keluarga telah mencari keberadaan nenek Supinah sejak Minggu malam 7 Mei 2023.

“Kami sudah mencari Beliau sejak semalam. Namun tidak ketemu. Informasi bahwa ia dibuang oleh cucunya di belakang kantor Dinsos juga tidak benar,” ujar Suryadi ditemui Senin siang.

Suryadi menambahkan, kondisi nenek Supinah sudah tua sehingga kadang-kadang lupa.

“Kalau gak percaya, tanya tetangga kami,” ujar Suryadi.

Kepala Dinas SPM kota Samarinda, Istifani mengatakan, penemuan nenek yang tertelungkup di belakang kantor dinas yang dipimpinnya itu bermula dari informasi orang kantin.

Saat itu, terdengar teriakan yang tidak jelas dari belakang kantor. Saat diperiksa, ternyata ada sang nenek yang terkelungkup di parit dengan keadaan muka babak belur. Tubuhnya juga hanya mengenakan sarung yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

Petugas Dinas SPM Samarinda kemudian mengevakuasi nenek tersebut. Saat sadar, si nenek mengaku dibuang cucunya.

Namun, saat itu pihaknya mencoba menyelamatkan nenek itu dengan membawa si nenek ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

“Alhamdulillah hasilnya sehat. Saat itu juga saya minta petugas untuk mencari keluarganya sehingga foto si nenek kami sebar di media sosial,” ujar Istifani.

Setelah tersebar di media sosial, anak-anak nenek tersebut ternyata melihat dan kemudian mendatangi rumah sakit EA Moeis.

“Setelah dipertemukan, akhirnya terungkap bahwa faktanya nenek ini bukan dibuang. Tapi melarikan diri. Apa penyebabnya, anaknya juga tidak tahu,” ujar Istifani.

Istifani menerangkan, setelah kehadiran pihak keluarga, si nenek dan keluarganya memberikan klarifikasi kepada Dinas SPM. Dari klarifikasi tersebut diketahui bahwa nenek itu kerap jalan sendiri.

“Saya tanya anaknya, kenapa neneknya dibuang? Dibantah oleh anaknya, juga cucunya yang datang, ke sini. Mereka katakan neneknya suka jalan. Namun lupa alamat pulang karena memang sudah tua,” ujar Istifani.

Istifani sendiri tidak menyangka dengan kondisi nenek yang sudah tua, bisa berjalan jauh ke area kantor Dinas SPM di Jalan Bugis Samarinda. Tak hanya itu, Istifani heran nenek tersebut bisa sampai belakang kantor dinas SPM.

“Karena kalau dilihat, rasa tidak mungkin bisa sampai belakang. Apalagi umurnya sudah mendekati 80 tahun,” ujar Istifani.

Istifani menerangkan, pihak keluarga telah membawa nenek Supinah pulang ke rumah.

“Kami harap ini tidak terulang lagi,” ujar Istifani. (Pia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status