Nama Baru Stadion Sempaja Samarinda Menjadi Gelora Kadrie Oening
KLIKSAMARINDA – Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), kini menyandang nama baru. Nama baru bagi arena olahraga masyarakat di Kota Tepian ini adalah Gelora Kadrie Oening.
Pergantian nama bagi stadion di Jalan KH Wahid Hasyim tersebut resmi berlangsung Senin, 30 Mei 2022. Seremoni pergantian nama ditandai dengan penandatanganan prasasti “Gelora Kadrie Oening” oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor didampingi Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan disaksikan Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi.
Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, Agus Tianur, pengusulan nama Kadie Oening untuk nama stadion milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim itu berlangsung lama. Awal mula pengusulan perubahan nama berlangsung kurang lebih lima tahun lalu.
Sejak 2017, menurut Agus Tianur, pelbagai pihak telah melakukan sejumlah pertemuan pertemuan. Pada akhir 2021, pihak keluarga dan sahabat kemudian bersepakat untuk mengusulkan nama Kadrie Oening sebagai nama pengganti Stadion Madya Sempaja Samarinda kepada Gubernur dan mendapatkan persetujuan.
“Kisah dan perjalanan pengusulan nama tersebut tidak semata-mata datang dari Pemerintah saja. Namun berasal dari kehendak dan keinginan masyarakat melalui representasi beberapa tokoh masyarakat yang mengusulkannya,” ujar Agus Tianur saat sambutan.
Gubernur Kaltim, Isran Noor menyatakan, bahwa nama Kadrie Oening layak diabadikan untuk bangunan infrastruktur. Meskipun, menurut Gubernur Isran Noor, banyak hal-hal baik yang sudah dan direncanakan oleh almarhum HM Kadrie Oening, mantan Wali Kota Samarinda periode 1967-1980 itu yang belum diungkap dalam sejarah.
“Nama beliau sangat pantas diabadikan untuk bangunan infrastruktur seperti gelanggang olahraga ini. Jadi tidak perlu diragukan lagi,” ujar Gubernur Isran Noor saat sambutan di Gelora Kadrie Oening.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bangga atas penyematan nama Wali Kota ke-3 di Samarinda tersebut. Menurut Wali Kota Andi Harun, pemberian nama Kadrie Oening untuk sebuah arena olahraga mengingatkan warga dari generasi ke generasi bahwa sejak dahulu para orang tua kita menginginkan Samarinda ini berubah dan berbenah.
“Salah satu simbol pemimpin yang memiliki momen itu adalah bapak Kadrie Oening,” ujar Wali Kota Andi Harun usai acara penandatanganan prasasti Gelora Kadrie Oening.
Wali Kota Andi Harun menambahkan, cara mencintai Wali Kota ke-3 di Kota Samarinda sekaligus sebagai cara mencintai Kota ini yakni mendukung dan bersama-sama berkontribusi menciptakan Kota Samarinda yang nyaman serta mengatur tata kota menjadi lebih indah dan rapi.
“Kemudian semua bisa bersama-sama membangun perekonomian Kota Samarinda ini. Itulah cara terbaik untuk mengenang dan merefleksikan gagasan besar yang pernah dilakukan oleh bapak Kadrie Oening,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Mengenal Kadrie Oening
Sejarah mencatat, H. M. Kadrie Oening yang lahir pada 15 Februari 1923 meninggal 8 Juni 1989 merupakan Wali Kota Samarinda ke-3. Kadrie Oening dikenal sebagai Wali Kota Samarinda dari kalangan sipil yang pertama.
Kadrie Oening dilantik sejak 8 November 1967 dan setelah menjabat dua periode hingga tahun 1980.
Dalam memimpin Samarinda, Kadrie Oening melakukan banyak perubahan dan penataan kota Samarinda. Sepak terjadng Kadrie Oening berani dan tegas.
Beberapa program yang berhasil dilakukan Kadrie Oening antara lain menghapus transportasi becak di Samarinda sejak 1 Januari 1975. Instruksi itu ada dalam SK Walikotamadya Tk. II Samarinda Nomor 150 tahun 1974.
Meskipun kebijakan Kadrie Oening tersebut menuai protes, Kadrie Oening mampu meredam dan mengganti becak dengan taxi colt sebagai angkutan umum.
Program yang berhasil dilakukan saat kepemimpinan Kadrie Oening di Samarinda antara lain lain menata pusat perbelanjaan sekaligus Taman Hiburan atau yang biasa disebut THG atau Taman Hiburan Gelora di lokasi eks kebakaran tahun 1958.
Kepemimpinan Kadrie Oening juga mampu mengubah lokasi yang kumuh dengan bangunan liar dan Pasar Sementara yang berdampingan dengan lokalisasi liar WTS “Gulinggang” menjadi tertata.
Kadrie Oening juga berperan besar dalam bertambahnya luas wilayah kotamadya Samarinda dari 169 kilometer persegi menjadi 2.727 kilometer persegi atau sekitar 15 kali lipat wilayah sebelumnya.
Dengan luas daerah tersebut, Samarinda mendapat tambahan Kecamatan yaitu Palaran, Sanga Sanga, Muara Jawa dan Samboja.
Selama menjabat Wali kota Kadrie Oening juga sempat merelokasi warga bantaran sungai, dari Selili ke daerah yang disebut Supida I, Supida II dan Supida III.
Kiprah Kadrie Oening juga tercatat dalam menambah panjang jalan-jalan kota secara permanen sesuai kebutuhan Samarinda sebagai ibu kota Kalimantan Timur. Tak hanya itu, Kadrie Oening juga tercatat menjadi satu dari beberapa konseptor Stadion Segiri, Jalan Kesuma Bangsa.
Taman Makam Pahlawan yang tadinya berada di belakang hotel Pirus, dipindahkan di Kesuma Bangsa, sehingga lokasinya dinilai lebih layak dan tertata rapi.
Selain itu, dia pun merancang beberapa jembatan di Sungai Karang Mumus serta membangun Balai Kota yang hingga kini masih dipakai di Jalan Kesuma Bangsa. (Pia/Adv/KominfoKaltim)