News

Mengintip Aktivitas SDN 005 Palaran: Berjuang Ditengah Keterbatasan

KLIKSAMARINDA, PALARAN – Sekolah Dasar plat merah itu berjarak sekira 15 kilometer (km) dari pusat kota. Berdiri di antara rumah-rumah penduduk, para guru di sana kini berupaya berjuang memperbaiki pelbagai hal ditengah keterbatasan.

DINDING-dinding kelas itu tampak berbeda. Ada pelbagai gambar yang digurat sedemikian rupa agar lingkungan sekolah tampak lebih berwarna. Mulai dari gambar Tut Wuri Handayani, anak-anak yang berpakaian adat suku Dayak, dan lainnya.

Gambar-gambar ini dibuat oleh guru, siswa, serta kepala sekolah. Bahkan, para orangtua siswa juga terlibat dalam proses kreatif ini di akhir pekan. Meski harus memakan waktu berminggu-minggu, proses yang dikerjakan bersama-sama itu akhirnya rampung.

Menariknya, dalam proses pengerjaannya, mereka hanya menggunakan warna sekunder. Yakni warna yang terbentuk dari campuran warna primer –warna tersendiri yang tidak bisa dibentuk dari campuran warna lainnya.

Momen ini hanyalah satu dari sekian banyak perjuangan yang dilakukan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 005 Palaran –Kota Samarinda– untuk bangkit memperbaiki ekosistem belajar-mengajar. Maklum, keterbatasan biaya membuat mereka harus berpikir ekstra kreatif. Maka, pada akhirnya, kreativitas ini juga menjalar ke pelbagai aspek lain di sekolah.

Mugiarti, Kepala SDN 005 Palaran. (FOTO: Faisal Rahman/Klik Samarinda)

Di ekstrakurikuler (ekskul) drumband, misalnya. Meski harus bersusah payah membiayai operasional dua pelatih dan konsumsi anggota drumband, mereka tetap mempertahankan aktivitas ini lantaran punya catatan prestasi yang membanggakan. Salah satunya menjadi juara saat Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 79 tahun lalu.

“Kadang, ada orangtua siswa yang sukarela membelikan anak-anak konsumsi Seperti minum saat Latihan,” ucapnya Mugiarti Kepala SDN 005 Palaran, Rabu 5 Februari 2025, hari ini. “Kalau untuk peralatan rumband, memang banyak juga yang sudah rusak,” timpalnya.

Mugiarti bukan tanpa upaya. Pelbagai hal telah dicoba. Mulai dari menyampaikan informasi kepada instansi terkait, hingga mengirim proposal ke pelbagai pihak. Namun sayang, hingga kini, tak ada jawaban pasti. “Sebenarnya ada banyak kekurangan di sini, namun kami tetap mencoba memperbaikinya satu persatu dan semampu kami,” ujarnya.

Kekurangan paling signifikan di SDN 005 Palaran, ungkap Mugiarti, adalah pagar sekolah. Terutama di bagian samping yang berbatasan langsung dengan jalan dan rumah penduduk. Pasalnya, dalam sejumlah kejadian, barang-barang di Sekolah kerap dicuri. Belum lagi aktivitas negatif oknum remaja di sana yang sering menggunakan bagian belakang sekolah untuk berkumpul saat malam hari.

“Kami sudah sampaikan informasi ini dalam pelbagai kesempatan. Tapi memang sampai hari ini belum ada tindak lanjut,” ulasnya. (ks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status