Duh, RS di Kaltim Ini Tidak Optimal

KLIKSAMARINDA – Rumah Sakit Pratama di Jalan Negara Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur perbatasan Sengayam, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan, dinilai belum optimal. Padahal, RS Pratama memiliki kelengkapan fasilitas lengkap.
RS ini mulai beroperasi tahun 2017. Sejak peresmian, pimpinan RS Pratama masih dijabat pelaksana tugas atau Plt.
RS Pratama ini selesai pembangunannya pada tahun 2016. Biaya pembangunan mencapai nilai Rp39 Miliar.
Namun, faktanya, belum banyak pasien yang menjadikan rumah sakit yang tersebut sebagai pilihan untuk pelayanan kesehatan. Dampaknya, ruang perawatan yang dapat menampung ratusan pasien dan ruang jaga perawat terlihat kosong.
Ruang poliklinik juga tak digunakan karena keterbatasan petugas maupun tenaga medis dan dokter. Sementara peralatan di sana tersedia.
Kepala TU RSU Pratama, Asmari mengakui, pelayanan Rumah Sakit Pratama belum optimal. Asmari menyebutkan rata-rata keterisian tempat tidur layanan rawat inap sangat sedikit dari jumlah tempat tidur yang digelar. Sedangkan kapasitas rumah sakit mampu menampung hingga puluhan pasien.
“Dari tingkat pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit masih rendah. Selama ini layanan kamar operasi dan peralatan yang ada belum bisa berfungsi. Begitu pun ruang poli klinik karena belum ada dokter spesialis dan tenaga ahli seperti peralatan Radiologi yakni alat rontgen tak permah digunakan,” ujar Asmari seperti dirilis Humas Pemkab Paser, 6 Mei 2021.
Asmari menyebutkan, saat ini jumlah tenaga medis baru 3 dokter umum dan 1 dokter gigi. Sedangkan tenaga perawat sebanyak 15 orang.
“Seharusnya sudah ada dokter spesialis dan perlu penambahan dokter umum. Begitu pun petugas medis dan lainnya. Dengan keterbatasan ini, kami belum bisa maksimal,” ujar Asmari.
Karenanya jika menangani pasien kasus sulit dan perlu keahlian, maka terpaksa segera dirujuk ke RSUD Panglima Sebaya. Asmari berharap, seiring berjalannya waktu, fasilitas pendukung dan sumber daya manusia dapat dipenuhi.
Dampak lainnya urusan kebersihan tak begitu mendapat perhatian khususnya lorong rumah sakit. Bahkan sejumlah plapon mengalami kerusakan karena ada sejumlah bagian atap yang bocor.
“Untuk tenaga kebersihan kita hanya ada dua orang petugas. Jadi pembersihan dilakukan tiga hari sekali untuk lorong,” ujar Asmari.
Wakil Bupati Paser, Sarifah Masitah Assegaf prihatin dengan kondisi RS Pratama tersebut. Menurut Sarifah Masitah Assegaf, bangunan semewah ini dan punya kelengkapan alat, tidak digunakan hanya karena keterbatasan tenaga dan dokter serta ahli.
“Bangunan semewah dan selengkap ini ternyata belum dimanfaatkan maksimal untuk pelayanan pasien. Ini harus segera dicarikan solusinya, sehingga bangunan dan peralatan bisa terjaga dan begitupun kebersihan,” ujar Sarifah Masitah Assegaf kepada Kadis Kesehatan Amir Faisol bersama Kepala TU RSU Pratama Asmari dan didampingi sejumlah dokter saat kunjungan pada 6 Mei 2021 lalu.
Sarifah Masitah Assegaf menyatakan, ke depan harus segera dilakukan tindakan sehingga tidak berlarut-larut.
”Ini harus secepatnya agar layanan rumah sakit ini dapat maksimal sepettib tujuan pendirinya yakni sebagai rumah sakit rujukan dari puskesmas,” ujar Sarifah Masitah Assegaf. (*)