News

Direktur RSUD AWS: Rumah Sakit Tidak Bisa Berdiri Sendiri

KLIKSAMARINDA – Sebagai pusat pelayanan kesehatan, rumah sakit tidak bisa berdiri sendiri. Itu sebabnya, partisipasi pihak terkait sangat dibutuhkan untuk membangun sistem pelayanan yang baik. Hal ini diungkapkan dr David Hariadi Masjhoer, Sp.OT., MKM. (MARS), Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS), saat memberikan sambutan di Forum Konsultasi Publik (FKP), Rabu 29 Mei 2024 hari ini, di Kartanegara Room, Hotel Bumi Senyiur.

Katanya, setiap tahun pemerintah mewajibkan para penyelenggara pelayanan publik untuk menggelar FKP. Di titik itulah, ujarnya, FKP menjadi wadah titik temu antara penyelenggara pelayanan dan pengguna pelayanan. “Rumah sakit tidak bisa berdiri sendiri. Makanya kami mencari titik temunya di FKP,” katanya, saat memberikan sambutan.

Dr David Hariadi Masjhoer, Sp.OT., MKM. (MARS) menguraikan, FKP juga digelar dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pelayanan publik khususnya dalam pelayanan Kesehatan. Itu sebabnya diperlukan peran serta penyelenggara pelayanan publik dan masyarakat selaku pengguna dan penerima pelayanan sebagai upaya membangun sistem penyelenggaraan pelayanan publik. “Akses dan pelayanan yang mudah dan cepat tentu banyak diharapkan oleh masyarakat,” jelasnya.

Peran serta masyarakat dalam kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik, sejatinya diwujudkan dalam bentuk peran aktif dalam penyusunan kebijakan pelayanan publik. Hal itu dimulai sejak penyusunan kebijakan sampai dengan evaluasi kebijakan. Makanya, dalam rangka pelaksanaan partisipasi masyarakat tersebut, perlu adanya koordinasi antara penyelenggara pelayanan dengan masyarakat sebagai pengguna layanan.

Kendati begitu, bagi dr David Hariadi Masjhoer, Sp.OT., MKM. (MARS), layanan di sebuah rumah sakit sangat luas. Hal itu berlaku dari layanan parkir untuk mereka yang hidup hingga layanan mandi jenazah bagi mereka yang telah meninggal.

“Karena luasnya area pelayanan itu, makanya setiap tahun FKP memilih tema dan isu khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit saat ini,” ujarnya. “Dan tahun ini, kami memilih soal membangun sistem terpadu dengan program layanan prioritas KJS (Kanker-Jantung-Stroke-Uronefrologi, Red.),” sambung dr David Hariadi Masjhoer, Sp.OT., MKM. (MARS).

Menurutnya, ada alasan mengapa KJSU dipilih sebagai isu Utama tahun ini. Pasalnya, KJSU merupakan jenis penyakit yang paling banyak di derita masyarakat Indonesia, bahkan di dunia. “Empat penyakit ini bisa berdampak pada komplikasi. Jika itu terjadi tentu menurunkan aktivitas asien dan mereka tidak bisa hidup secara maksimal,” ungkapnya.

Disamping itu, dr David Hariadi Masjhoer, Sp.OT., MKM. (MARS) menegaskan, hal penting dari penanganan KJSU adalah tindakan pencegahan. “Tujuannya, tentu agar penyakit yang dimaksud tidak menimbulkan dampak lain,” ulasnya. (fai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status