Demo Pengemudi Online di Kaltim: Tuntut Regulasi Tarif dan Hapus Promo yang Memberatkan

KLIKSAMARINDA – Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117, ratusan pengemudi angkutan online menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Jalan Gajah Mada Samarinda pada Selasa, 20 Mei 2025.
Demonstrasi ini menjadi bagian dari Aksi Serentak Ojek Online dan Taksi Online di Seluruh Indonesia Dalam Rangka Kebangkitan Transportasi Online Indonesia.
Para pengemudi yang tergabung dalam Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) menuntut kenaikan tarif yang selama ini dinilai tidak sebanding dengan biaya operasional yang terus meningkat.
Suasana demonstrasi berlangsung cukup panas ketika sejumlah pengemudi angkutan online yang masih beroperasi dihentikan oleh massa aksi.
Para demonstran meminta pengemudi tersebut untuk melepas atribut dan menurunkan penumpangnya.
Kericuhan sempat terjadi saat seorang pengemudi menolak menurunkan penumpang, hingga memaksa aparat kepolisian dari Polresta Samarinda turun tangan meredam situasi.
“Kami menuntut kenaikan tarif karena biaya operasional yang semakin meningkat. Yang pasti kami menuntut regulasi yang melindungi kami sampai ke pusat, terutama untuk angkutan roda empat agar tarifnya diatur oleh daerah masing-masing,” ungkap Yohanes, juru bicara aksi.
Demonstrasi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam akhirnya membuahkan hasil.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, yang menerima perwakilan pengemudi, menyatakan bahwa Pemprov Kaltim akan mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan untuk menetapkan besaran tarif angkutan online di seluruh Indonesia.
“Kita juga mendukung supaya tidak ada lagi kegiatan promo-promo yang membuat para driver sangat kehilangan penghasilannya,” tegas Seno Aji.
Wakil Gubernur juga memastikan pihaknya sedang melakukan kajian untuk menentukan tarif baru yang lebih adil.
Setelah tercapai kesepakatan, para pengemudi pun membubarkan diri dan bersiap mengirimkan perwakilan untuk melakukan diskusi dengan Kementerian Perhubungan terkait tarif angkutan online di Kaltim.
Pengemudi angkutan online mengeluhkan banyaknya promosi yang dikeluarkan aplikator dengan biaya yang dibebankan kepada mereka, sehingga berdampak signifikan pada penurunan pendapatan.
Mereka juga menuntut penghapusan sistem “paket hemat” dan penyeragaman harga sesuai ketentuan kementerian dan pemerintah daerah. (Suriyatman)





