Dari Kunjungan Industri dan Studi Banding ke Pulau Dewata (2)
Selama 5 hari --Selasa 21 Januari 2025 hingga Sabtu 25 Januari 2025-- 14 mahasiswa dan mahasiswi Diploma 4 (D4) Program Studi (Prodi) Usaha Perjalanan Wisaata (UPW), Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), melakukan Kunjungan Industri (KI) dan studi banding ke Bali. Berikut adalah catatan perjalanan yang ditulis Rika Nur Amalia Nanda dan Zahrah Maharani, 2 mahasiswi dari prodi jurusan kampus tersebut.

Oleh:
Rika Nur Amalia Nanda dan Zahrah Maharani
Mahasiswi Semester VI D4 Prodi UPW, Jurusan Pariwisata, Polnes
DI hari ketiga, kami memutuskan mengunjungi Desa Penglipuran. Saat tiba di sana, kami disambut manajer Desa Penglipuran dan disediakan welcome drink. Sebagai informasi, Desa Penglipuran dinobatkan menjadi desa terbersih oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Dan benar, desa ini sangat bersih. Tidak ada sampah yang berserakan.
Menariknya, desa ini dikelola semua anak muda di sana. Meski harus mengeluarkan biaya untuk menggaji mereka, tetapi desa ini menjadi maju dengan mengikuti perkembangan zaman dan tidak menghilangkan budaya aslinya. Di sana pula, kami juga belajar menari dan melukis di atas anyaman bambu.
Menurut kami, tata kelola Desa Penglipuran tergolong baik dengan pengelolaan yang terstruktur dan fokus pada pelestarian budaya. Apalagi, anak muda yang mengelola tempat itu digaji. Bagaimanapun, Desa Penglipuran merupakan destinasi wisata yang unik dengan tradisi dan budaya yang masih terjaga. Pengelolaan yang baik inilah yang membuat pengunjung dapat merasakan kearifan lokal.
Lokasi selanjutnya yang kami kunjungi adalah Cantik Agriculture Luwak Coffee. Inilah tempat pembuatan kopi luwak khas Bali. Di sana, ada atraksi yang bisa dilihat. Yaitu proses sangrai dan menumbuk kopi secara tradisional. Kami kita juga disuguhkan tester berbagai macam jenis kopi. Jika berminat, wisatawan bahkan diarahkan untuk menuju market coffe. Sebagai catatan, rata-rata pengunjung di sana adalah wisatawan mancanegara. Saat kami di sana, banyak wisatawan dari India.
Menurut kami, tata Kelola tempat wisata ini tergolong baik dengan pengelolaan yang terstruktur dan profesional. Terdapat penjelasan tentang proses produksi kopi luwak dan fasilitas yang nyaman untuk menikmati kopi. Makanya, Cantik Agriculture Luwak Coffee menjadi tempat yang menarik untuk mempelajari proses produksi kopi luwak dan menikmati kopi berkualitas.
Tempat lain yang sempat kami kunjungi adalah Krisna Oleh-Oleh. Di sana, tentu saja kami berbelanja oleh-oleh. Tempatnya sangat luas dan semua barangnya cukup murah dan lengkap. Tempat ini tergolong baik dengan tata letak toko yang teratur dan fasilitas yang lengkap. Maka tak heran, Krisna Oleh-Oleh menjadi tempat yang nyaman untuk membeli oleh-oleh khas Bali. Namun, sebagai catatan, Anda perlu memperhatikan kualitas produk dan harga yang ditawarkan.
Di hari keempat, kami menuju Rafting Jeh Ayung. Ini merupakan rute rafting yang terpanjang mencapai 12 kilometer dengan durasi 2 jam hingga 2,5 jam. Rafting ini penuh perjuangan. Sebab, dari tempat menggunakan safety rafting, kami harus menggunakan mobil pick up menuju sungai. Bahkan sebelum sampai ke sungai, kami harus menuruni anak tangga yang sangat banyak sekira 30 menit. Setelah itu, barulah kami sampai ke sungai tersebut.
Kondisi air saat itu keruh karena hujan. Arusnya pun cukup deras. Rafting yang kami gunakan sangat aman jika terjadi kecelakaan. Minusnya, terdapat sampah yang berkumpul di area dekat tebing. Tata kelola Rafting Jeh Ayung tergolong baik dengan pengelolaan yang profesional dan terstruktur. Ada briefing keselamatan, peralatan lengkap, dan pemandu yang berpengalaman. Rafting Jeh Ayung merupakan tempat wisata yang menantang dan menyenangkan.
Di hari terakhir, kami memilih menuju Joger, salah satu tempat mencari oleh-oleh berupa kaus yang memiliki tulisan unik. Tempatnya luas, barangnya lengkap, dengan harga yang juga beragam sesuai kualitas. Tata Kelola Joger cukuo baik dengan tata letak toko yang menarik. Tempat ini juga cocok untuk membeli oleh-oleh khas Bali dengan desain yang lucu dan menarik. (*)
*Rika Nur Amalia Nanda merupakan mahasiswi menerima Beasiswa Idaman Kukar, dan Zahrah Maharani merupakan mahasiswi asal Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar)