Warga Cemas dan Mengungsi Akibat Pergeseran Tanah di Jalan Damanhuri Samarinda
KLIKSAMARINDA – Adanya pergerakan dan pergeseran tanah di wilayah perbukitan Perumahan Sungai Karang Mumus (SKM), Jalan Damanhuri 2 Gang Ogok, Perum SKM Borneo, Blok C2, RT 42, Samarinda, Kalimantan Timur, mencemaskan warga.
Pergeseran tanah yang mengakibatkan rumah ambruk itu terjadi Kamis malam, 13 Oktober 2022.
Satu unit rumah warga ambruk dan rata dengan tanah. Sementara 5 rumah lainnya mengalami kerusakan berat.
Akibatnya, warga penghuni rumah terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Bencana tanah bergerak tersebut terjadi usai hujan deras melanda Samarinda dalam dua hari terakhir, sejak 12 Oktober 2022.
Selain enam rumah yang mengalami kerusakan konstruksi, belasan rumah lain juga retak di bagian lantai, dinding, hingga atap.
Warga sekitar menjadi cemas karena rumah mereka rawan roboh. Warga pun merasa rumah mereka sudah tidak aman untuk dihuni.
Menurut seorang warga setempat bernama Jupri, kejadian rumah roboh akibat pergeseran tanah baru kali pertama terjadi di perumahan SKM.
“Daerah rawan longsor ini di beberapa titik. Di daerah SKM dua ini memang sering terjadi longsor. Tapi kejadian seperti ini yang rumah langsung ambruk itu baru kali ini. Yang longsor itu karena tebing. Yang benar-benar rusak berat itu satu rumah. Kemudian yang sebelahnya pondasi sudah tergantung. Yang ini bangunan yang terbelah. Untuk bangunan yang sudah jadi, memang ada 5 rumah. Satu rumah masih tahap pondasi,” ujar Jupri, Kamis malam 13 Oktober 2022.
Dari keterangan pemborong bangunan, Tarum, diketahui adanya pergeseran tanah di atas bangunan yang runtuh. Tarum menyatakan, sebelum bangunan rumah runtuh, ada tanda-tanda pergeseran tanah.
Namun saat itu Tarum tidak menyangka jika tanah mengalami ambruk begitu cepat.
Tarum menyangka awalnya konstruksi bangunan begitu kuat dan bisa menahan pergeseran tanah. Namun perkiraannya meleset dan rumah yang dibangunnya pun ambruk.
“Kemarin aja itu, kok tau-tau gerak,” ujar Tarum.
Akibat kejadian tersebut, belasan warga mengungsi ke rumah tetangga atau ke rumah kerabat yang lebih aman. Mereka masih mencemaskan adanya pergerakan tanah susulan karena hujan deras yang akan terjadi. (Sur)