KLIKSAMARINDA – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, kembali merilis perkembangan kasus Covid-19 di Kaltim. Menurut Andi Muhammad Ishak, per Minggu, 17 Mei 2020, kasus sembuh bertambah 3 kasus dan mencapai angka 66 kasus. Sedangkan, kasus positif berangsur menurun penambahannya hanya satu kasus sehingga mencapai 254 kasus.
Penambahan kasus terkonfirmasi sembuh sebanyak 3 kasus, yaitu dari Balikpapan 1 kasus
BPN 38 (laki-laki 19 tahun). Kasus berasal dari kluster Magetan yang telah dirawat di Villa Silva sejak 28 April 2020.
Satu kasus lainnya berasal dari Berau sebanyak 1 kasus, yaitu BRU 5 (Wanita 20 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Jogjakarta yang telah dirawat di RSUD Abdul Rivai sejak 18 Maret 2020.
Kasus sembuh lainnya adalah dari Bontang 1 kasus, yaitu BTG 8 (Laki-laki 21 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta yang telah di rawat di RSUD Taman Husada sejak 10 April 2020
“Seluruh kasus tersebut dinyatakan sembuh karena dari hasil laboratorium BBLK Surabaya dinyatakan 2 kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala,” ujar Andi Muhammad Ishak ketika jumpa pers melalui aplikasi Zoom Cloud, pada Minggu 17 Mei 2020.
Sementara untuk penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1 kasus dari Kutai Kartanegara. Pasien adalah KKR 42 (Laki-laki 16 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Magetan yang telah dirawat di Wisma Atlet Kutai Kartanegara sejak 9 Mei 2020 dengan rapid test reaktif.
Meski terjadi peningkatan kasus pasien sembuh di Kaltim, namun Andi Muhammad Ishak tetap mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dengan penyebaran Covid-19 dan mengikuti anjuran pemerintah di tengah masa pandemi Covid-19. Artinya, tetap berada di rumah. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah, mengurangi aktivitas di luar rumah, menerapkan physical distancing dan menggunakan masker ketika berada di luar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menerapkan pola hidup sehat, serta mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin.
“Physical distancing dinilai menjadi salah satu kunci utama dalam memutus rantai penyebaran,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)