The Kavli Frontiers of Science Symposium di Balikpapan Hadirkan Puluhan Ilmuwan dari Indonesia dan Amerika Serikat
KLIKSAMARINDA – The Kavli Frontiers of Science Symposium di Balikpapan menghadirkan puluhan ilmuwan dari Indonesia dan Amerika Serikat. Perhelatan The Kavli Frontiers of Science Symposium untuk kesembilan kalinya ini digelar Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerja sama dengan US National Academy of Science (NAS) – Akademi Ilmu Pengetahuannya Amerika.
Pertemuan ilmiah tahunan bertajuk Simposium Batas-Batas Sains Terdepan Indonesia-Amerika Kavli ke-9 ini berlangsung selama lima hari di Novotel Balikpapan Hotel, 7-11 Agustus 2023.
Simposium ini telah menjadi wadah yang terbaik untuk mengumpulkan ilmuwan muda terbaik dari kedua negara sebagai generasi penerus pemimpin dalam ilmu pengetahuan masa depan.
The Kavli Frontiers of Science Symposium didirikan pada tahun 1989 dan diorganisir oleh para ilmuwan muda dengan dukungan dari US National Science Foundation, Alfred P. Sloan Foundation, dan National Academy of Science.
Seri simposium sains frontir ini pertama kali diadakan di Arnold and Mabel Beckman Center, Irvine, California, Amerika Serikat pada tahun 1989-1994. Kemudian berkembang melibatkan mitra dari negara-negara lain seperti Jerman mulai tahun 1995, China dan Jepang mulai tahun 1998, Israel dan Korea Selatan mulai tahun 2013, dan Indonesia sendiri mulai tahun 2011.
Seri perhelatan Simposium Sains Frontir ini di Indonesia telah diselenggarakan secara berurutan di Bogor (2011), Solo (2012), Bali (2013), Medan (2014), Makassar (2015), Malang (2016), Ambon (2017), kemudian terhenti sementara karena pandemi Covid-19, dan kembali dimulai pada tahun 2022 di Yogyakarta.
Dalam setiap perhelatan Kavli, setidaknya 70 peserta ilmuwan muda yang terdiri dari sekitar 40 ilmuwan dari Indonesia dan 30 ilmuwan dari Amerika Serikat akan hadir. Ilmuwan muda yang diundang adalah mereka yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam ilmu pengetahuan dari berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan alam, rekayasa, dan ilmu sosial.
Mereka memiliki gelar doktor, aktif dalam riset yang telah melalui penilaian sejawat internasional, serta memiliki publikasi-publikasi internasional. Mereka juga tertarik untuk berkolaborasi dalam riset sains mutakhir dengan sesama ilmuwan muda.
Para ilmuwan ini memiliki usia di bawah 45 tahun dan tertarik untuk menyajikan presentasi tentang bidang keilmuannya dalam simposium ini. Mereka telah lolos seleksi oleh Panitia Penyelenggara yang independen.
Para peserta yang terpilih akan menyampaikan presentasi lisan atau poster serta berpartisipasi dalam diskusi-diskusi sebagai sarana pertukaran pikiran untuk menjelajahi peluang kerjasama kolaboratif dalam riset dengan ilmuwan muda lainnya.
Mereka akan membahas tantangan-tantangan utama dalam penelitian, metodologi, dan keterbatasan-keterbatasan dalam mengembangkan bidang riset masing-masing.
Simposium Indonesian-American Kavli Frontiers of Science ini disponsori oleh David and Lucile Packard Foundation. Dukungan utama diberikan oleh Kavli Foundation yang didukung oleh US National Academy of Sciences (NUS) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).
Selain presentasi ilmiah, simposium ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti Program Coach Workshop, Pengenalan DIPI, Dinner Lecture, Wisata ke Borneo Orangutan Survivor Foundation (BOSF), Welcome Remark, Pengenalan Program Kavli, serta sesi-sesi presentasi dan diskusi poster. Agenda lengkap simposium dapat diunduh melalui tautan http://gg.gg/15zasr.
Program Coach Workshop menghadirkan narasumber Dr. Supapan Seraphin, Profesor Emeritus Departemen Materials Science and Engineering, University of Arizona, Arizona, AS, serta Senior Advisor in Research, King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Bangkok, Thailand.
Supapan akan membahas topik-topik seperti Proposal Writing: Understanding the Process, Career Launch: Making the most of your talents, Effective Interview and Scientific Presentation, dan The Art of Effective Negotiation and International Collaboration Across Cultures. Selanjutnya, Prof. Jatna Suprijatna, Direktur Eksekutif Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI), akan memaparkan tentang Indonesian Science Funding Landscape. Sesi ini akan dilanjutkan dengan Dinner Lecture oleh Prof. Sangkot Marzuki, Ketua AIPI periode 2008-2018, yang juga perintis kerja sama Kavli ini.
Pada hari kedua simposium, dilakukan kunjungan ke Borneo Orangutan Survivor Foundation (BOSF) yang melibatkan acara penanaman pohon di lokasi tersebut.
Agenda simposium pada hari ketiga hingga kelima penuh dengan sesi presentasi yang dimulai dengan Sambutan Selamat Datang oleh Prof. Daniel Murdiyarso, Ketua AIPI periode 2023-2028, serta pengantar tentang Program Kavli oleh Mr. Edward Patte dari US Academy of Sciences (NAS).
Sesi-sesi presentasi dibagi berdasarkan tema menjadi Sesi I – Mesophotic (Deep Sea) Corals, Sesi II – Artificial Intelligence and Biodata, Sesi III – Neuroscience of Emotion and Mental Health, Sesi IV – Climate Vulnerabilities: A Social Science Perspective, Sesi V – Climate Change and Health, dan Sesi VI – Sustainable Chemistry for the Common Good.
Selain itu, ada juga sesi paparan poster (Flash Talk and Poster Session) yang mencakup berbagai bidang riset seperti Biology/Medicine, Chemistry/Biochemistry/Material Science, Earth Science/Environmental Science, Neuroscience/Phycology, Physics/Materials, dan Social Science. Seri Simposium Sains Frontir di Balikpapan ini akan diakhiri oleh Prof. Sangkot Marzuki, Ketua AIPI periode 2008-2018, yang telah berperan penting dalam kerja sama Kavli Frontiers of Science dengan National Academy of Science (NUS), Amerika Serikat. (*)