Ratusan Tenaga Kerja Terampil di Samarinda Dipersiapkan untuk Kebutuhan Konstruksi di IKN
KLIKSAMARINDA – Kementerian PUPR melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) V Banjarmasin Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi terus berupaya meningkatkan kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Satu upaya di antaranya dengan mengadakan pelatihan dan sertifikasi kepada 100 orang peserta di Kota Samarinda. Dalam pelatihan ini, para peserta mendapat materi menjadi juru gambar bangunan gedung dan tukang pasang, aplikator, serta pemasang baja ringan.
Kepala BJKW V Banjarmasin Dirjen Bina Kontruksi Kementerian PUPR, Alfet Bahari, mengatakan pelatihan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pelatihan ini dikhususkan bagi calon tenaga kerja terampil untuk kebutuhan konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kaltim dipilih menjadi IKN oleh Pak Presiden. Tentunya kami juga mendapat amanat agar lebih memberdayakan dan mengutamakan warga lokal disini. Khususnya, di Samarinda,” ujar Alfet Bahari, di Aula SMKN 6 Samarinda jalan Batu Cermin, Sempaja Utara.
Menurut Alfet Bahari, tujuan pelatihan yang berlangsung selama 6 hari mulai 7-12 Agustus ini, tidak lain karena pihaknya memiliki standar dalam membangun infrastruktur berkualitas di Wilayah IKN Nusantara.
“Untuk mencapai pembangunan infrastruktur yang berkualitas itu terletak pada sumber daya manusia (SDM). Para pekerjanya harus berkualitas. Bagaimana cara mengetahui TKK berkualitas, takni ditandai dengan sertifikasi,” ungkap Alfet Bahari.
Pada dasarnya, para peserta yang hadir dan mengikuti pelatihan ini akan dijadikan tenaga kerja berkompeten di IKN Nusantara.
Selain itu, Alfet Bahari, menerangkan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta. Apalagi, pelatihan dan sertifikasi ini benar-benar dibiayai penuh oleh Negara.
“Kalau mengurus sendiri mungkin biayanya cukup besar. Makanya kami dengan hormat agar peserta bisa mengikuti pelatihan dengan serius. Sehingga, kami berharap mereka bisa terserap di dalam pembangunan IKN,” ujar Alfet Bahari.
Meski begitu ketika pembangunan IKN selesai pun, para peserta yang menerima sertifikasi tak perlu khawatir. Sebab, Alfet yakin bahwa mereka bisa bekerja di sektor apapun.
“Intinya, ini ada kesempatan di depan mata. Tolong dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Saya sangat apresiasi apabila semua yang hadir pada pelatihan ini bisa berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Khususnya di sektor konstruksi,” ujar Alfet Bahari. (Dya)