Produksi Migas Triwulan II Pertamina Hulu Mahakam di Atas Target

KLIKSAMARINDA – PT Pertamina Hulu Mahakam atau PHM yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream mampu mencapai produksi minyak dan gas bumi pada Triwulan II 2022 melebihi target oleh SKK Migas dalam WP&B. Capaian Pertamina Hulu Mahakam sebesar 26,819 BOPD untuk minyak dan 551.2 MMSCFD untuk gas 1 Juli 2022.
General Manager PHM, Krisna, menyampaikan pencapaian produksi tersebut merupakan salah satu keberhasilan PHM dalam menahan laju penurunan produksi alamiah yang tinggi dan mempertahankan tingkat produksi pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah yang tinggi dan mempertahankan tingkat produksi pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature. Hal ini berkat penerapan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada,” ujar Krisna melalui rilis, Jumat 8 Juli 2022.
Menurut Krisna, Pertamina Hulu Mahakam menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan kehandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun.
Selain itu, Krisna memaparkan bahwa pemberian insentif dari Pemerintah Indonesia di awal tahun 2021 telah membuka peluang bagi Pertamina Hulu Mahakam untuk melanjutkan program kerja pengembangan WK Mahakam secara lebih ekstensif termasuk program eksplorasi sumur baru.
Dalam upaya menahan laju penurunan produksi dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional, PHM merencanakan pengeboran 97 sumur pengembangan (eksploitasi) dan 2 sumur eksplorasi.
“Kami berhasil merealisasi sumur tajak pada triwulan pertama tahun ini sebanyak 24 sumur. Target pengeboran ini diharapkan mampu mendorong tambahan produksi rata-rata tahunan di Tahun 2022 sebesar 3951 BOPD untuk minyak dan 133 MMSCFD untuk gas,” ujar Krisna.
Kenaikan produksi PHM ini tentunya tidak lepas dari kontribusi proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN) yang on stream pada 20 Mei 2022 silam.
Produksi gas dari proyek tersebut diperkirakan sebesar 45 MMSCFD dan kondensat 710 BCPD (barel kondensat per hari).
Menurut Senior Manager Production PHM, Benny Sidik, produksi yang cukup besar dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional saat ini dan masa mendatang. Produksi Lapangan Jumelai juga menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur.
Benny Sidik menambahkan, kenaikan produksi ini didukung juga oleh keberhasilan PHM dalam perencanaan program peremajaan instalasi yang dilakukan sejak bulan Mei hingga Juni 2021.
“Program peremajaan dan inspeksi instalasi yang dimajukan memungkinkan start up sumur-sumur baru Sisi Nubi dengan berkelanjutan sehingga menyumbang gas yang signifikan untuk pencapaian laju alir wellhead gas diatas 550 MMscfd. Program pemeliharaan dilakukan optimal sehingga berhasil mengurangi potensi kehilangan produksi atau LPO (Loss of Production Opportunity) sebesar 1.4 BCF,” ujar Benny.
PT Pertamina Hulu Mahakam atau PHM merupakan anak Perusahaan PHI-Regional Kalimantan Subholding Upstream yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur.
PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan demi mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com. (*)