Pj Gubernur Kalimantan Timur Kunjungi 2 OPD, Dorong Peningkatan Kinerja
KLIKSAMARINDA – Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, melakukan kunjungan mendadak ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kelautam dan Perikanan, Kamis 15 Februari 2024. Kunjungan mendadak ini dilakukan untuk memastikan kinerja aparatur pemerintahan berjalan sesuai instruksi dan mencegah capaian kinerja yang merah.
“Pertama, kita silaturahmi ke Dinas Pendidikan, dan sekarang ke Dinas Kelautan. Tujuannya memastikan pasca pencoblosan kemarin tidak ada yang bolos dan memastikan bahwa teman-teman bekerja sesuai instruksi masing-masing,” ujar Akmal Malik saat tiba di Dinas Kelautan pada Kamis siang.
Menurut Akmal, capaian kinerja yang merah disebabkan tidak tercapainya realisasi anggaran dan program pada setiap triwulan. “Kuncinya ada di bagaimana mereka komit. Misalnya, triwulan pertama harusnya ada capaian 20%, jika tidak tercapai, maka triwulan kedua akan membebani triwulan berikutnya,” ucap Akmal.
Kunjungan mendadak ini dilakukan untuk melakukan evaluasi dan memastikan komitmen aparatur dalam melaksanakan perencanaan yang sudah disusun. “Saya mencoba berkunjung ke semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan mereka komit melaksanakan perencanaan sesuai yang mereka buat,” ungkap Akmal.
Gubernur mewanti-wanti, target minimal capaian kinerja di triwulan pertama harus mencapai 90%. “Kalaupun ada deviasi 10%, itu masih bisa diterima. Namun, jika triwulan pertama hanya terealisasi 10%, akan memberikan beban di triwulan berikutnya, itulah yang membuat capaian kinerja menjadi merah,” jelasnya.
Untuk mencegah capaian kinerja yang merah, Gubernur Kaltim menerapkan pendekatan review dan evaluasi yang menyeluruh ke semua OPD. “Kita perlu review ke lapangan, meminta OPD untuk komit, dan mengatasi kendala administratif atau instrumen, seperti penanganan SK dan kendala SIPD,” tegas Akmal.
Meski ada kendala administratif yang kerap muncul, Akmal menegaskan ini menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang. “Kesalahan tidak sepenuhnya di OPD, tapi juga ada kesalahan di instrumen, seperti SIPD. Ini menjadi bahan evaluasi bagi kita untuk terus memperbaiki,” ungkapnya. (Pia)