Pesan Prabowo untuk Partai Politik saat Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR-RI 2025

KLIKSAMARINDA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan sejumlah pesan bagi partai politik baik yang tergabung dalam koalisi maupun di luar pemerintahan saat Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR-RI serta Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat 15 Agustus 2025.
Prabowo menyampaikan pesan bagi partai politik agar mendukungnya dalam menjalankan program pemerintah.
Permintaan Prabowo terkait dukungan partai politik ini antara lain mengajak anggota partai politik menjadi justice collaborator.
Konteksnya adalah penertiban perkebunan kelapa sawit dan tambang ilegal yang selama bertahun-tahun telah merugikan negara.
“Sebagai sesama pimpinan partai, saya ingatkan anggota-anggota semua partai, termasuk partai saya Gerindra, cepat-cepat kalau ada terlibat, Anda jadi justice collaborator. Anda laporan aja, karena walaupun kau Gerindra, tidak akan saya lindungi. Kalau ada yang berani,” kata Prabowo yang disiarkan live di kanal Youtube Sekretriat Presiden, Jumat 15 Agustus 2025.
Tak hanya itu, Prabowo juga meminta agar partai politik tetap melakukan kritik sebagai bentuk pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.
Perlunya kritik dan pengawasan itu sebagai bentuk pelaksanaan demokrasi yang bertujuan demi kesejahteraan rakyat.
Prabowo menyatakan “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera” sebagai tema peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 menguatkan tujuan negara tersebut.
“Kita memilih beberapa tonggak sebagai tema kita. Rakyat harus sejahtera. kalau rakyat tidak sejahtera kita gagal sebagai negara merdeka,” ungkap Prabowo.
Menurut Prabowo, pemerintahannya tetap membutuhkan pengawasan dan kritik baik dari dalam partai koalisi maupun di luar pemerintahan.
“Silakan yang berada di luar pemerintah, tidak ada masalah silahkan terima kasih. Kita butuh koreksi, kita butuh pengawasan, kita butuh kritik, walaupun kritik itu terkadang menyesakkan, tapi ga ada masalah. Jangan berhenti kritik. Saya juga minta dari koalisi kita tetap di dalam koalisi harus berani mengawasi, harus berani koreksi,” kata Prabowo.
Karena itu, Prabowo juga mengingatkan seluruh pihak agar mengikuti peraturan dan hukum yang berlaku.
“Tidak boleh ada yang merasa lebih kuat dari hukum, Tidak boleh ada yang merasa tidak dapat diatur, tidak dapat diperiksa,” imbuh Prabowo. (dwi)





