KLIKSAMARINDA – Per 2 Mei 2020, terdapat penularan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak, sudah terjadi melalui transmisi (penularan) lokal. Sebelumnya, pasien yang terinfeksi dari luar daerah (kasus impor) sudah menulari beberapa orang lain di Kaltim.
“Sekarang penyebaran semakin meluas dan kemungkinan penularan juga semakin meluas,” ujar Andi Muhammad Ishak ketika conference pers via zoom cloud terkait perkembangan Covid-19 di Kaltim, Sabtu 2 Mei 2020.
Karena itu, menurut Andi Muhammad Ishak, perlu adanya kesiapsiagaan dan antisipasi dari petugas medis terhadap semua pasien. Pun, perlu adanya penjelasan lengkap dari pasien selengkap mungkin untuk memberikan gambaran agar pelayanan medis dapat dilakukan untuk menghindari penyebaran Covid-19 di Kaltim, terutama riwayat kontak pasien.
Andi Muhammad Ishak mengatakan, memperhatikan kondisi penularan Covid-19 sekarang ini semakin kompleks yang sudah terjadi. Andi Muhammad Ishak juga menyebutkan enam klaster sisa yakni klaster Bogor, Sinode, Jepang, Tasikmalaya serta klaster Goa dan ditambah klaster Magetan. Karena klaster di Kaltim bertambah yakni klaster Magetan.
Menurut Andi Muhammad Ishak, ada beberapa klaster yang harus ditracing. Satu klaster sudah tuntas (klaster KPU). Sementara klaster lain masih dalam proses dan belum selesai penyembuhan.
Selain penambahan klaster, lanjut Andi Muhammad Ishak, tim penanganan Covid-19 Kaltim dihadapkan pada penularan virus corona yang terjadi transmisi lokal.
Berdasarkan pengamatan saat ini dari hasil yang terkontaminasi positif sudah enam daerah, yaitu Balikpapan, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Berau, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara. Sementara wilayah lainnya, seperti Samarinda, Bontang, Paser, dan Mahakam ulu belum tekonfirmasi adanya penularan lokal.
Yang terlacak saat ini, imbuh Andi Muhammad Ishak, adalah transmisi lokal ini terjadi masih di dalam ranah keluarga.
“Meskipun umumnya terjadi di lini pertama yaitu lingkup keluarga di dalam rumah,” kata Andi Muhammad Ishak.
Penularan Covid-19 melalui transmisi lokal, lanjut Andi Muhammad Ishak, memberikan gambaran bahwa penanganan selain dihadapkan dari impor case yang diklasterkan juga pelaku perjalanan individu.
“Kita harapkan daerah lainnya bisa bertahan dengan memperkuat tracing dan memastikan tidak terjadi transmisi lokal,” ujar Andi Muhammad Ishak. (*)