Kasus Penipuan Mencatut Nama Pejabat Kejaksaan Kukar Nyaris Dialami Pimpinan Dewan
KLIKSAMARINDA – Kasus penipuan mencatut nama pejabat kejaksaan yang terjadi pada Jumat, 29 September 2023, menjadi perbincangan masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kasus penipuan mencatut nama pejabat kejaksaan ini hampir merugikan seorang pimpinan di DPRD Kukar, Alif Turiadi.
Kasus penipuan mencatut nama pejabat kejaksaan ini berawal saat Alif Turiadi menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai FR, Kasintel Kejaksaan Kukar, melalui WhatsApp.
Pesan itu menyampaikan bahwa ada kedatangan tamu dari tim Kejaksaan Agung atau Kejagung dan ada kendala finansial untuk fasilitas hotel.
Kepada wartawan, FR membenarkan adanya pihak yang mengaku sebagai dirinya dan melakukan pencatutan namanya.
“Iya Mas, benar. Ada nomor baru yang mengatasnamakan saya dan menghubungi Wakil Ketua DPRD Kukar via whatsapp,” ujar FR, dihubungi Jumat malam, 29 September 2023.
Menurut FR, dalam chat tersebut oknum mengatakan ada hal urgent atau pesan yang ingin disampaikan dari Kepala Kejaksaan.
“Pencatut itu bilang ke Pak Wakil (Alif Turiadi-Red) kalau ada kedatangan tamu dari Kejagung dan ada kendala finansial untuk fasilitas hotel. Sehingga oknum tersebut meminta bantuan dana,” ungkap FR.
Setelah mendapat respon dari Alif. Oknum itu pun mengirimkan nomor rekening yang disebutnya milik bendahara Kejaksaan. Yakni Bank BRI atas nama Mulyana W Kusumah. Kemudian meminta dana bantuan sebesar Rp 15 juta.
Oknum ini lalu meminta bantuan dana sebesar Rp15 juta. Setelah mendapat permintaan tersebut, Alif Turiadi pun mulai merespons dan berkomunikasi dengan oknum tersebut.
Oknum penipu ini lalu mengirimkan nomor rekening atas nama Mulyana W Kusumah, yang katanya adalah bendahara Kejaksaan. Alif hampir saja mentransfer dana tersebut, namun, untungnya, ia merasa perlu untuk melakukan verifikasi lebih lanjut.
Alif Turiadi langsung menghubungi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kukar untuk memastikan kebenaran permintaan tersebut. Di sinilah pengungkapan identitas penipu mulai terjadi.
Alif Turiadi awalnya nyaris percaya dengan oknum yang mengaku sebagai Kasintel Kejaksaan Kukar FR. Namun karena ada satu kesalahan yang dilakukan oknum tersebut. Membuat Alif tersadar kalau itu adalah penipu.
Oknum penipu ini membuat satu kesalahan yang membuat Alif curiga, yaitu dengan mengirimkan foto suasana hotel tempat tamu dari Kejagung akan menginap.
Namun, Alif melihat bahwa foto yang dikirimkan oleh oknum tersebut sangat berbeda dengan suasana sebenarnya di hotel yang sama di Balikpapan tempat dia berada saat itu.
Foto yang diterima oleh Alif tampak sepi, sementara dia tahu bahwa hotel tersebut sedang ramai. Dengan cepat, Alif menyadari bahwa foto tersebut adalah foto lama, dan oknum penipu tersebut mencoba menjalankan aksi penipuannya sekali lagi.
“Dia (penipu,red.) mengirimkan foto lagi di hotel di mana orang Kejagung akan menginap. Nah, ternyata hotel tersebut adalah hotel yang sama sekarang saya tempati di Balikpapan,” ujar Alif via telepon.
Tindakan Alif adalah langsung menghubungi Kajari untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Kajari memastikan bahwa tidak ada tamu dari Kejagung yang perlu ditempatkan di hotel tersebut dan tidak ada kendala finansial yang perlu diselesaikan.
“Sepertinya itu foto lama. Untung saya lagi dihotel yang sama. Jadi saya langsung hubungi pak Kajari dan menjelaskan semuanya. Kemudian oleh pak Kajari bilang itu tidak ada dan saya tidak jadi mengirimkan dana yang diminta,” ujar Alif. (*)