KLIKSAMARINDA – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan gambaran kumulatif terkait perkembangan kasus Covid-19 Kaltim. Melalui Juru Bicara Andi Muhammad Ishak, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim menerangkan, bahwa tingkat kejadian atau incidence rate (IR) di Kaltim terhitung tinggi.
“Per 100 ribu warga, ada 69 orang atau hampir 70 orang terinfeksi Covid-19. Hal ini memperlihatkan angka yang cukup tinggi. Apabila tidak melakukan upaya yang lebih intensif untuk mencegah penularan, kasus akan semakin tinggi dan transmisi lokal terus terjadi. Jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan potensi penularan semakin tinggi,” ujar Andi Muhammad Ishak saat teleconference pada Rabu 19 Agustus 2020.
Dalam data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, per 19 Agustus 2020 tercatat jumlah kasus konformasi positif Covid-19 di Kaltim mencapai angka 2669 kasus, bertambah sebanyak 91 kasus dari hari sebelumnya.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kaltim sendiri terdistribusi dari pelbagai kelompok umum, baik dari kelompok usia bayi 0-6 bulan hingga kelompok usia di atas 70 tahun. Namun, jumlah terbesar dari kasus konfirmasi terdistribusi dalam kelompok usia produktif 20-54 tahun.
“Kasus konfirmasi positf rate cukup tinggi, 19,8 persen. Jauh di atas standar nasional untuk melakukan pelonggaran pada adaptasi kebiasaan baru (AKB), yaitu 5 persen,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Meski begitu, menurut Andi Muhammad Ishak, tingkat kesembuhan di Kaltim di atas rata-rata nasional 63,9 persen. Per 19 Agustus 2020, kasus sembuh tercatat sebanyak 1700 kasus.
Sementara jika melihat angka kematian (fatality case rate) berkisar di angka 3,7 persen. Jumlah tersebut masih di bawah rata-rata nasional 4,5 persen nasional.
Tapi, imbuh Andi Muhammad Ishak, meski berada di bawah angka rata-rata nasional, peningkatan kasus kematian di Kaltim meningkat begitu cepat dalam 1 bulan terakhir. Tercatat dari 1-17 Agustus sudah 53 kasus kematian lebih dan terjadi hanya dalam beberapa minggu.
“Ini menunjukkan tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan semakin menunjukkan bahaya Covid-19. Angka kematian cukup fantantis, 2 persen lebih. Harusnya menjadi kehati-hatian jangan dianggap sepele atau enteng. Jangan menantang Covid-19,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Hingga 19 Agustus 2020, angka kematian mencapai 98 kasus. Dalam 1 bulan terakhir, menurut Andi Muhammad Ishak, kasus kematian dominan menyasar usia di atas 60 tahun. Karena itu, kelompok usia lanjut perlu dijaga dari potensi penulara Covid-19.
“Dari jumlah kasus yang terkonfirmasi lebih dari separuh terjadi dalam 1 bulan terakhir. Tingkat kematian paling tinggi justru di kelompok usia 60 tahun ke atas,” ujar Andi Muhammad Ishak.
Perkembangan Covid-19 di Kaltim per 19 Agustus 2020, positif 2.669 kasus atau ada penambahan 91 kasus. Pasien sembuh sebanyak 1.700 kasus atau penambahan 56 kasus. Meninggal 98 kasus setelah terjadi penambahan 2 kasus meninggal dunia. (*)