Pemkab Kukar Gelar Tes Mengaji Dalam Seleksi Pejabat Demi Lahirkan Pemimpin Berakhlak
KLIKSAMARINDA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) membuktikan komitmennya untuk melahirkan pemimpin yang tidak hanya piawai secara profesional, tapi juga memiliki mentalitas spiritual yang kuat. Dalam sebuah langkah inovatif, Pemkab Kukar menggelar tes kemampuan membaca Al-Quran bagi 44 peserta calon pejabat pimpinan tinggi pratama, Sabtu 15 Juni 2024.
Tes mengaji ini merupakan bagian dari Program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) yang digagas Pemkab Kukar. Program ini bertujuan untuk membangun budaya dan kebiasaan membaca Al-Quran di kalangan masyarakat Muslim Kukar.
Bupati Kukar Edi Damansyah menegaskan, meski tes baca Al-Quran ini diperuntukkan bagi peserta Muslim, namun dua peserta non-Muslim juga diwajibkan ‘mengaji’ sesuai kitab suci masing-masing agama.
Menurut Bupati Edi, melalui tes kemampuan membaca Al-Quran ini diharapkan menghasilkan pemimpin yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya, dilandasi oleh pemahaman dan pengamalan Al-Quran. Diharapkan ke depannya, para pejabat ini mampu membawa Kabupaten Kukar ke arah yang lebih baik.
“Kan, tadi bermacam-macam. Ada yang sudah bisa dan fasih, ada yang mau belajar. Itu memang sudah saya mintakan,” kata Bupati Edi.
Edi pun memberikan apresiasi khusus kepada para peserta yang masih dalam tahap belajar mengaji. “Kalau memang belum bisa, ya belajar. Kalau belajar, tampilkan saja. Saya hanya minta mereka setidaknya bisa membaca iqro’ dulu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Edi berharap para peserta yang lolos seleksi kelak dapat mendorong partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai Al-Quran.
“Ini bagian dari komitmen kami, salah satu misi adalah pengembangan SDM yang berakhlak mulia, jujur, dan berbudaya,” tegasnya.
Meski Mengaji Jadi Kebiasaan, Peserta Tetap Gugup!
Sejumlah peserta mengaku merasa gugup saat menjalani tes mengaji di depan Bupati dan juri. Padahal, aktivitas membaca Al-Quran ini merupakan hal yang biasa bagi mereka.
“Ya pasti, ngerasa tidak percaya diri membaca di tempat terbuka. Biasanya kita mendengar qori dan qoriah mengaji dengan bacaan yang bagus. Kita kan bukan. Apalagi tanpa persiapan khusus, apa adanya saja,” ungkap Solihin, salah satu peserta.
Program inovatif Pemkab Kukar ini pun menuai apresiasi dari masyarakat. Fadli, petugas keamanan di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, mengaku mendukung penuh langkah tersebut.
“Mendalami agama lagi di lingkungan Pemkab, saya sangat setuju. Program yang bagus,” pungkasnya.
Melalui tes mengaji ini, Kukar berharap dapat melahirkan para pemimpin yang tidak hanya piawai secara profesional, tapi juga memiliki pondasi akhlak dan spiritual yang kokoh. (Suriyatman/Adv/Diskominfo Kukar)