Karena Kata-Kata Ini, Dukungan Masyarakat Mengalir Kepada Sarwono
SILAHTURAHMI Zairin-Sarwono di Kecamatan Samarinda Seberang, Kamis 24 Oktober 2019, malam kemarin, meninggalkan kesan mendalam. Terutama bagi masyarakat, para tokoh dan habib, ibu-bu rumah tangga, serta kaum milenial.
Sarwono, calon wakil walikota Samarinda yang berpasangan dengan Zairin Zain, sempat memberikan kata sambutan di kediaman Al Habib Fuad Baraqbah.
Penampilan Sarwono malam itu memang sangat religius. Mengenakan peci dan baju muslim putih, ia mengenakan sarung dan selendang kotak-kotak.
Saat diminta memberikan sepatah dua patah kata, Sarwono mengawali kisah tentang salah satu fase kehidupan di zaman Nabi Muhammad SAW. Kisah itu sendiri, menurut Sarwono, menjadi contoh tak hanya bagi masyarakat, melainkan juga bagi calon pemimpin dan para pemimpin.
“Ingatlah dua hal, jangan mencela pemimpin sebelumnya. Karena bagaimanapun beliau memiliki kelebihan dan memiliki prestasi hasil kerja. Pun jika ada kekurangan, tugas kita untuk memperbaikinya bersama-sama kedepan. Kedua, jalan mencela calon pemimpin lain,” katanya.
Ucapan teduh dari Sarwono itu sontak mendapat respon positif. Sebab, dalam proses kontestasi politik seperti ini, serangan secara verbal kepada calon lain bisa saja terjadi saat melakukan silahturahmi kepada masyarakat.
“Kami berniat bahwa untuk membangun Samarinda dibutuhkan kerjasama semua pihak. Karena ini nawaitunya kebaikan, kami punya niat besar kebaikan untuk Samarinda bangkit kedepan. Oleh karenanya kami tidak bisa sendiri. Kami butuh masyarakat masyarakat,” aku Sarwono.
“Itu sebabnya kami setiap hari mengajak masyarakat ayo berbuat baik untuk Samarinda. Kalau kami punya niat itu mudah-mudahan bisa ditangkap masyarakat. Bukan kami yang terbaik. Tapi prinsipnya dalam kehidupan itu siapa yang terbaik. Tapi siapa yang berbuat baik,” timpal Sarwono. (*)