News

Warga Samarinda Sultan Fatoni Berhasil Dievakuasi dari Iran Bersama Keluarga

KLIKSAMARINDA – Sultan Fatoni, warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), berhasil dievakuasi dari Iran. Dia menjadi salah satu dari 11 WNI yang tiba di Indonesia, Selasa 24 Juni 2025.

Kedatangan mereka disambut di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa sore, sekitar pukul 17.35 WITA di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten.

Warga Samarinda ini telah tinggal di Kota Mashhad selama tiga setengah tahun. Rumahnya hanya berjarak sekitar 10 menit dari Bandara Mashhad yang diserang.

Fatoni pulang bersama istri dan anaknya setelah situasi memburuk di Iran. Serangan drone Israel mengenai bandara tersebut beberapa waktu lalu.

“Katanya yang diserang kemarin pakai drone itu bandara Kota Mashhad,” ujar Fatoni dikutip dari Kompas.

Jarak tempat tinggalnya sangat dekat dengan lokasi serangan tersebut. Kondisi ini membuat keluarga Fatoni merasa tidak aman di Iran.

Fatoni dan keluarga kini dalam kondisi sehat meskipun menempuh perjalanan panjang. Mereka berangkat dari Iran sejak 20 Juni dan tiba Jakarta Selasa.

Saat ini, konflik Iran dengan Israel semakin meningkat dengan campur tangan Amerika. Kondisi keamanan di Iran Timur menjadi tidak kondusif bagi warga.

Proses evakuasi dilakukan melalui jalur darat yang panjang dan melelahkan. Para WNI menempuh perjalanan dari Teheran menuju perbatasan Azerbaijan selama 16 jam.

Perjalanan dilanjutkan dengan penerbangan dari Baku ke Indonesia melalui transit.

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu Andy Rachmianto menyambut kedatangan mereka. Total 97 WNI berhasil dievakuasi dalam gelombang pertama dari Iran.

Sebanyak 96 adalah WNI dan satu warga asing menikah WNI. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dikabarkan Andy langsung menjemput warganya yang tiba di Jakarta.

Andy Rachmianto menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah Kaltim dan Jatim. Kedua daerah menunjukkan kepedulian tinggi terhadap warganya di luar negeri.

“Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. Ini adalah bukti bahwa negara hadir untuk memberikan perlindungan kepada warga negaranya, khususnya di wilayah konflik yang dinamis dan cepat berubah,” kata Andy.

Kendala sempat terjadi ketika Qatar Airways menutup wilayah udaranya beberapa jam. Dua pesawat membawa 18 WNI terpaksa dialihkan ke Jeddah Saudi Arabia. Namun penerbangan kembali normal setelah situasi membaik di kawasan tersebut.

Pemerintah akan terus memantau situasi dan melakukan evakuasi tahap berikutnya. Evakuasi gelombang kedua dijadwalkan dalam dua tahap pada Rabu dan Kamis.

Masih ada 283 WNI yang belum dievakuasi dari total 380 orang. Pemerintah membuka opsi evakuasi sukarela bagi WNI yang ingin pulang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Maaf Konten Diproteksi oleh Sistem !! Sila hubungi redaksi melalui email kliksamarinda.@gmail.com
DMCA.com Protection Status