Tiga Warga Samarinda Jalani Isolasi di RSU AW Syahranie
![](https://kliksamarinda.com/wp-content/uploads/2020/03/IMG_2666.jpg)
KLIKSAMARINDA – Tiga warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menjalani isolasi di RSU AW Syaharanie Samarinda. Isolasi ini dilakukan dalam upaya kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 di Kota Tepian.
Dalam rilis pada Sabtu 14 Maret 2020, Plt Direktur RSUD AW Syahranie, David Hariadi Mashjoer Sp.OT membenarkan adanya tiga warga Samarinda yang ada di ruang isolasi untuk infeksi.
“Ya, sudah diisolasi saat ini,” singkat David.
David menambahkan, RSUD AW Sjahranie Samarinda sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19 telah menyediakan 8 ruangan dengan fasilitas 14 tempat tidur. Ada pula 2 ruangan tambahan yang bisa digunakan menjadi 5 ruangan. Pihaknya juga mendirikan tenda darurat sesuai Instruksi Presiden untuk mengantipasi adanya penambahan pasien.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismet Kosasih, membeberkan kondisi terkini kewaspadaan penyebaran virus corona (Covid-19). Menurut Ismet ketiga warga Samarinda sedang dalam proses pengawasan.
“Terkait perkembangan Covid-19, ada 3 warga di bawah pengawasan. Artinya, pasien itu sudah kami rujuk ke RSUD AW Syahranie,” ujar Ismet.
Per 14 Maret 2020, Dinas Kesehatan Samarinda mencatat data terbaru ada 10 warga yang dipantau. Jumlah ini bertambah dari hari sebelumnya yang berjumlah 8 orang dalam pengawasan. Ismet menegaskan belum ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
“Totalnya ada 18 warga. Kemarin, totalnya 8 warga. Jadi perlu ditegaskan, saat ini belum ada pasien yang positif Covid-19. Tiga orang ini baru tadi pagi (Sabtu 14 Maret 2020) kami rujuk ke RSUD AW Syahranie,” ujar Ismet.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinkes Samarinda, Osa Rafshodia menyatakan, satu dari tiga warga Samarinda itu baru pulang mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Dua warga lainnya telah ada kontak dengan warga yang baru pukang dari Bogor tersebut.
“Dari penyelidikan 1 warga itu baru pulang menghadiri pertemuan di Bogor. Nah, yang 2 warga lainnya ada kontak dengan satu warga yang baru pulang dari Bogor itu,” jelas Osa. (*)