News

Tak Sengaja Jatuh di Kaki, Tarantula Spesies Baru Ditemukan di Kalimantan

Selama 10 tahun, Mark Pannell (50) yang berprofesi sebagai artist tattoo, sangat terobesi pada laba-laba. Rasa penasarannya justru terjawab di hutan Kalimantan.

LABA-LABA jenis tarantula itu dianggap spesies baru. Pannell sendiri tak menyangka binatang yang jatuh di kakinya tersebut merupakan hewan langka yang hidup di belantara Kalimantan. Tepatnya di Serawak –Malaysia.

Demi mencari laba-laba yang diinginkan, Pannell harus menghabiskan kocek sekira Rp 630 juta demi menjelajahi hutan-hutan di dunia.
Namun, desas-desus tentang seekor tarantula berwarna biru cerah yang belum diketahui identitasnya, justru membawa Mark Pannell ke hutan Kalimantan.

Perjalanan menerabas belantara Kalimantan sempat membuatnya putus asa lantaran apa yang diinginkan tak kunjung ditemukan. Maklum, Pannell tak hanya harus berjuang melewati iklim yang sangat lembab di pedalaman hutan. Dia juga harus berhadapan dengan pelbagai ular yang mematikan.

“Saya tidak bisa percaya,” ujar Pannell yang tinggal di Bristol –Inggris. “Setelah menelusuri hutan, memanjat pohon, tiba-tiba ia (tarantula, Red.) muncul begitu saja di pangkuan saya,” ujarnya, seperti dikutip Klik Samarinda dari Mirror.co.uk.

“Saya sempat mendengar dengungan di dekat telinga saya, kemudian ada sesuatu yang jatuh di kaki saya. Ternyata, ada seekor tawon sepanjang 3 inci menyeret tarantula di tanah,” tambah Pannell.

Melihat itu, dia kemudian mencoba menyingkirkan tawon tersebut sebelum mengambil tarantula yang berada di kakinya. “Saya baru sadar, ini adalah rantai yang hilang itu. Ini menakjubkan. Saya akhirnya berhasil mendapatkannya,” ucapnya.

Pannell mengaku sangat girang. Apalagi, menurut para ahli, jenis tarantula baru terakhir ditemukan pada 1895. Pannell sendiri melakukan perjalanan ini bersama rekannya, Dean Hewlett (51). Dia mengaku telah mengoleksi sekitar 300 laba-laba. Padahal, Pannell mengaku sangat takut terhadap laba-laba.

Ayah satu anak ini memulai petualangannya menjalah hutan-hutan di dunia pada 1999. Perjalanan pertamanya dimulai di Meksiko, Venezuela, dan Republik Dominika.

Dalam proses pencarian bertahun-tahun itu, Pannell kemudian mengajak Dean Hewlett yang bekerja sebagai tukang kayu. Lambat laun, pencarian Mark Pannell bermuara di hutan Kalimantan.

Kini, tarantula itu diberi nama Phormingochilus Pennellhewletti. Namanya dari gabungan dari nama keluarga Pannell dan Dean Hewlett. (*)

Back to top button
DMCA.com Protection Status