Swiss-Belhotel Borneo Samarinda Ubah Limbah Kulit Nanas Jadi Minuman Sehat Bernama Kalamanthana
KLIKSAMARINDA – Swiss-Belhotel Borneo Samarinda di Kalimantan Timur menciptakan inovasi dengan memanfaatkan kulit nanas yang biasanya terbuang menjadi minuman segar dan sehat bernama Kalamanthana. Minuman ini kini menjadi welcome drink di Swiss-Belhotel Borneo Samarinda.
Mayzalyan Syafrul Khair, Human Resources Manager Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, menjelaskan bahwa Kalamanthana terbuat dari bahan alami yang di-recycle dari kulit nanas. Minuman ini memberikan manfaat kesehatan karena kulit nanas dapat memutihkan kulit dan mengurangi kolesterol.
“Minuman ini juga tidak menggunakan gula tambahan, sehingga kelezatan berasal dari manis alami kulit nanas,” ujar Mayzalyan pada Kamis 22 Februari 2024.
Menu makanan dan minuman yang ditawarkan Swiss-Belhotel Borneo Samarinda juga unik dan berbeda dari hotel lain. Kalamanthana sendiri meraih juara satu kompetisi minuman welcome drink di Samarinda.
“Ini menandai keberhasilan kami dalam memberikan pengalaman yang unik bagi tamu,” ucap Mayzalyan.
Ia berharap Swiss-Belhotel Borneo Samarinda terus menjadi hotel bintang empat terbaik di Kalimantan Timur dan siap bersaing di masa depan.
Sementara itu, Muhammad Al Akbar selaku Barista menjelaskan, Kalamanthana dihasilkan dari kulit nanas, jeruk pontianak, kayu manis, bunga lawang, serta ekstrak teh rosella dan kopi. Kombinasi bahan tersebut menciptakan foam yang menambah kesan segar.
“Inspirasi minuman ini datang dari tepache di Meksiko, yang menonjolkan cita rasa segar dan khas,” tutur Al Akbar.
Dengan inovasi minuman dari limbah kulit nanas ini, Swiss-Belhotel Borneo Samarinda ingin membuktikan komitmennya pada sustainabilitas dan perhatian terhadap lingkungan. Hotel ini ingin mengedukasi masyarakat bahwa limbah seperti kulit nanas sebenarnya menyimpan potensi besar.
“Nama Kalamanthana sendiri agar masyarakat ingat kalau minuman ini khas dari Kalimantan,” pungkasnya.
Selain minuman segar, kulit nanas ternyata juga bisa diolah menjadi nata de pina, selai nanas, cuka, hingga pakan ternak. Pemanfaatan limbah seperti ini perlu terus didorong agar berkurang volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan.
Langkah Swiss-Belhotel Borneo Samarinda patut ditiru dan dicontoh oleh industri perhotelan lainnya. Dengan kreativitas dan inovasi, limbah dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi dan bermanfaat bagi lingkungan serta masyarakat.
Semoga program sustainability Swiss-Belhotel Borneo Samarinda bisa memberi inspirasi positif dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik. (Pia)