KLIKSAMARINDA – Kasus reinfeksi (penularan pasien sembuh oleh Covid-19) kembali terjadi di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kukar Minggu 23 Agustus 2020, disebutkan ada 4 kasus reinfeksi.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kukar, dr. Martina yulianti dalam rilis menyebutkan, keempat kasus tertular kembali atau reinfeksi merupakan pasien asal Kecamatan Anggana.
“Keempat kasus tersebut diidentifikasi sebagai KK-129R (26), KK-141R (26), KK-185R (24), KK-209R (37). Semua kasus reinfeksi yang dilaporkan pada 23 Agustus 2020 berjenis kelamin laki-laki,” ujar dr. Martina Yulianti.
Adapun rinciannya adalah:
1. KK-129R, usia 26 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Anggana. Terkonfirmasi Positif 21 Agustus 2020;
- KK-141R, usia 26 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Anggana. Terkonfirmasi Positif 21 Agustus 2020;
-
KK-185R, usia 24 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Anggana. Terkonfirmasi Positif 21 Agustus 2020;
-
KK-209R, usia 37 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Anggana. Terkonfirmasi Positif 21 Agustus 2020.
Sebelumnya, dalam laporan pada 22 Agustus 2020, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kukar juga menyampaikan adanya 4 kasus reinfeksi Covid-19. Sehingga kini di Kukar terdapat 8 kasus reinfeksi Covid-19.
Sedangkan kasus positif baru ialah :
1. KK-375, usia 30 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Anggana.
2. KK-376, usia 54 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Muara Badak.
3. KK-377, usia 19 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Tenggarong. KK-377 merupakan kontak erat SMD-535.
KK-376 telah menjalani isolasi di RSUD Aji Muhammad Perikesit dan pasien lainnya telah menjalani isolasi mandiri sejak dinyatakan terkonfirmasi positif.
“Dengan demikian kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kukar adalah 385 kasus terdiri dari : 377 kasus baru dan 8 kasus reinfeksi, dengan rincian 109 Orang sedang menjalani isolasi, 271 kasus dinyatakan telah sembuh dan 5 kasus meninggal,” ujar dr. Martina Yulianti. (*)