Banjir Jalan Barito Loa Janan Surut, Warga Bertahan Dikepung Genangan

KLIKSAMARINDA – Genangan air yang merendam kawasan Jalan Barito Loa Janan Kalimantan Timur (Kaltim) hingga hari ketiga, Rabu 14 Mei 2025, perlahan mulai menunjukkan penurunan.
Meski demikian, curah hujan yang tinggi membuat warga masih khawatir ketinggian air akan kembali meningkat dengan masih turunnya hujan dan tingginya air pasang Sungai Mahakam.
Curah hujan tinggi melanda Kota Samarinda dan sekitarnya sejak Senin 12 Mei 2025 lalu menyebabkan sejumlah daerah terendam.
Salah satunya wilayah Loa Janan, daerah perbatasan Samarinda-Kutai Kartanegara. Genangan air yang terjadi di kawasan ini bahkan tercatat sebagai genangan tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Meski tengah dilanda bencana, warga mulai mencari aktivitas alternatif. Sebagian dari mereka terpaksa keluar rumah menerjang genangan air dengan ketinggian 70-120 centimeter untuk mencari makanan.
Tidak ingin larut dalam kesedihan, beberapa warga bahkan memanfaatkan situasi ini untuk mencari ikan di sekitar rumah mereka.
Heri, salah satu warga Jalan Barito, memanfaatkan ketinggian air di sekitar rumahnya dengan mencari ikan menggunakan jala.
“Dua hari dapatnya ya lumayan, buat cari tambahan makan. Ya dibilang musibah ya musibah, dibilang berkah ya berkah,” ujarnya.
Sementara itu, genangan air masih terjadi hingga Rabu 14 Mei 2025, pagi. Air kiriman dari kawasan Bukit Suharto ini membuat masyarakat harus beraktivitas di lokasi banjir.
Jika sebelumnya mereka beraktivitas di dalam rumah untuk menghindari banjir, kini karena kehabisan makanan, mereka terpaksa keluar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Arman, warga Jalan Barito lainnya, mengaku harus keluar rumah karena persediaan makanan di rumahnya sudah habis. Ia terpaksa menembus genangan air untuk mendapatkan makanan.
“Masih tinggi. Mau lihat ke depan, rencana mau beli makanan. Tidak ada, tidak bisa masak,” jelasnya sambil membawa baju ganti untuk digunakan di lokasi yang tidak tergenang air.
Beberapa warga lainnya mulai mencari bantuan makanan dari para relawan maupun dari posko bantuan. Banjir yang terus naik membuat warga khawatir, dan mereka pun hanya bisa pasrah.
Sebagian ada yang duduk di atap atau bahkan tidur karena tidak tahu sampai kapan bencana ini akan berlanjut.
Banjir di kawasan Loa Janan ini menjadi bagian dari rangkaian bencana yang melanda Samarinda dalam seminggu terakhir, setelah sebelumnya terjadi longsor di Kelurahan Lempake dan banjir di Gang Saka yang menelan korban jiwa. (*)