Entertainment

Band Alternatif Surabaya Humidumi Angkat Kisah Hidup Jadi Karya EP Bertajuk Nodus Tollens

KLIKSAMARINDA – Mengangkat kisah hidup menjadi inspirasi karya musik adalah yang dilakukan band alternatif asal Surabaya, Humidumi.

Mengambil inspirasi dari istilah Nodus Tollens, Humidumi mengangkat cuplikan kisah hidup mereka yang dirasa di luar prediksi dalam sebuah Extended Play (EP) bertajuk “Nodus Tollens”.

Istilah Nodus Tollens berasal dari bahasa Latin yang diartikan sebagai sebuah perasaan kesadaran bahwa hidup yang dijalani terasa aneh atau tidak biasa.

Berisikan 5 lagu, EP ini merupakan karya penuh pertama berbahasa Indonesia bagi band tersebut. Lima nomor tersebut di antaranya adalah “Sementara Biru ft. Methiums”, “Satu Episode ft. Bagas Yudhiswa”, “Spasial Temporal feat Christabel Annora”, “Gejala Anhedonia ft. Muhammad Arief (dari band rumahsakit)”, dan “Menjadi Insomnia ft. Octavianus Triangga”.

Menggandeng 5 musisi kolaborator lintas genre, EP ini menjadi sebuah eksperimen musik, atmosfer, dan tema bagi band yang telah menginjak usia 11 tahun tersebut.

Qanita Hasinah, Irna Kurnia, Brilyan Prathama, Bobby Nur Cahya, Bimo Soerjoputro, dan Rizki Raja dari Humidumi memilih lagu “Gejala Anhedonia” sebagai single andalan dari EP ini.

“Gejala Anhedonia” menceritakan seseorang yang tidak bisa menikmati hidupnya, karena mengalami satu hal tertentu yang sifatnya emosional, kehilangan minat untuk melakukan banyak hal dan cenderung stuck,” kata Qanita lewat keterangan tertulisnya, Kamis 9 Maret 2023.

Menggandeng vokalis dari band indie ibukota rumahsakit yakni Muhammad Arief, Humidumi juga telah mempersiapkan sajian visualisasi lirik yang akan diunggah dalam beberapa waktu ke depan.

Resmi dirilis secara digital pada tanggal 3 Maret 2023 via Yallfears, EP “Nodus Tollens” bisa dinikmati di Spotify, Apple Music, Youtube Music, dan kanal digital lain favorit para pendengar.

EP NODUS TOLLENS LIRIK

Sementara Biru feat Methiums

dunia tak kemana-mana
kami lah yang semena-mena
jika suatu hari memudar
ingatlah kita yang membuat (onar)

dunia bukan dalam genggaman
tidak ada konon katanya, kami wajib bertanya-tanya
dunia ini milik siapa ?

Reff

Biru .. ini sungguh sangat biru
larut .. ini sungguh sangat terlarut

mata sayu mendayu-dayu
makin hari semakin layu
masih banyak yang kami mau
padahal kami tak menau

dunia bukan dalam genggaman
tidak ada konon katanya, kami wajib bertanya-tanya
dunia ini milik siapa ?

Chorus :
memudar, biru telah memudar ..
dan terang tak kunjung datang ..

Back to reff

Satu Episode feat Bagas Yudhiswa

belenggu resah berseru
tergerus masa lalu yang masih menderu
hati pilu dan langit bergemuruh
ini sudut gelap, benar-benar jauh dari gemerlap

Reff

banyak ingin tak pernah berlari

banyak ingin tak pernah menjadi

mungkin nanti, teruslah menari

berjalan jauh, kembali disini

tak pernah bertemu oleh waktu yang utuh
terasa cepat dan berhenti di petang lara
duka dan nestapa aku di sini
tak pernah beralih, sungguh-sungguh

Reff

banyak ingin tak pernah berlari

banyak ingin tak pernah menjadi

mungkin nanti, teruslah menari

berjalan jauh, kembali disini

tak mengenal niscaya, apalagi menantikan cahaya
mungkin beruntung jika gemerlap datang menemaniku di sudut ruang

Spasial Temporal feat Christabel Annora

Hari yang buruk ..
Suasana berkabut ..
sementara terpuruk ..

Hari yang buruk
hanya bisa mengeluh
sementara tersudut ..

katakan pada dunia ..
Jangan kau telan semua ..
Orang-orang kan bertanya ..
Apakah itu Nyata ..

Reff

Dan bila nanti ..
Semua tlah terjadi ..
Terlanjur terbakar menjadi api ..

Dan bila nanti
Semua tlah berakhir ..
Terlanjur terbakar menjadi api ..
Yang tak pernah mati ..

Menepilah sebentar jikalau hatimu keruh ..
Menepilah sebentar

Gejala Anhedonia feat Muhammad Arief (rumahsakit)

terngiang di udara
rutinitas tidak ber-arah
melupakan saat membuka mata
terulang kembali di tempat yang sama

pernahkah bertanya siapa yang salah ?
jika semua benar, rasa sesal ada di ujung waktu

Reff

hidup tidak hanya tentang kita
hidup tidak hanya tentang cita

interlude*

kami kaum tak pernah beruntung
menelan bilur yang tak pernah sembuh walau berada di tempat teduh dan menderu deru

Reff

hidup tidak hanya tentang kita
hidup tidak hanya tentang cita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status