Tim SAR Gabungan Simulasi Pencarian Pesawat Hilang Kontak di Balikpapan
KLIKSAMARINDA – Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Kalimantan Timur menurunkan tim dalam simulasi pencarian di lokasi yang diperkirakan pesawat yang mendarat secara darurat.
Pesawat itu dari Tarakan (Kalimantan Utara) menuju Balikpapan Enggang Airlines hilang kontak dan kemudian mendarat darurat di Perairan Teluk Balikpapan, Rabu 23 Juni 2021.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Octavianto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan puncak dari kegiatan pelatihan yang berlangsung sejak beberapa hari lalu.
Octavianto menerangkan, simulasi yang berlangsung dalam kesempatan tersebut mengusung skenario kecelakaan pesawat rute Tarakan-Balikpapan bernama Enggang Airlines yang hilang kontak dan kemudian mendarat darurat di perairan Teluk Balikpapan.
Dalam skenario tersebut, setidaknya memakan 25 korban jiwa dengan 4 kru dan 21 penumpang yang terdiri dari WNA dua orang dan sisanya WNI.
“Dalam simulasi yang berlangsung, keadaan korban di kondisikan sebanyak 5 orang meninggal dunia, kemudian 5 orang kritis dan 5 lainnya mengalami luka -luka dan sisanya selamat,” ujar Octavianto
Octavinto menambahkan, dalam simulasi itu terdapat 44 lembaga dari instansi kesatuan ikut terlibat dalam simulasi. Pihak yang terlibat Alut SAR Air kurang lebih 30 dan 270 personel lebih yang turun dalam melaksanakan kegiatan dalam kesempatan tersebut.
Selain itu untuk skenario pencarian korban dalam kesempatan itu dia katakan, dari hasil simulasi tersebut sebanyak 1 korban yang hilang dan masih simpang siur.
“Dan ini merupakan skenario yang kami buat,” ujar Octavianto.
Octavianto juga menjelaskan ada catatan penting dalam solidaritas, kinerja, perofesionalnya dari tim yang di air, darat, dan medis luar biasa betul-betul kompak.
Beberapa catatan lain, menurut Octavianto, berkaitan dengan adminitrasi data korban dalam musibah baik insiden laut, udara agar tidak missdata.
“Sempat terjadi kelebihan untuk data korban. Jadi harus di pastikan datanya betul-betul benar, dengan mengecek data kembali di tim medis dan posko dengan mensinkronkan data korban,” ujar Octavianto.
Seperti pesawat ini untuk data tidak mungkin lebih, karena terdapat data dari manifestnya. Mengapa demikian hal ini dilakukan, ini juga menjadi dasar tim SAR melakukan melanjutkan pencarian atau tidak berdasarkan data jumlah korban yang ditemukan.
“Jadi data harus sama karena ini merupakan simulasi skala besar,” ujar Octavianto. (*