Menengok Usaha Furniture dan Es Batu Kristal di Samarinda
KLIKSAMARINDA – Dalam rangkaian kunjungan industri kedua bulan Februari 2020 ini, Dinas Perindustrian (Disperin) Samarinda mengunjungi dua usaha yang menarik. Antara lain, usaha furniture interior dan usaha es batu kristal.
Kepala Disperin Samarinda, Muhammad Faisal menyatakan, usaha furniture dan es batu kristal cukup berkembang di Kota Tepian. Dengan tempat usaha yang minimalis di Jalan Jakarta, Blok AC, Nomor 44, pabrik es batu kristal UD. Hens Kristal Samarinda, misalnya, mampu memproduksi es kristal sekitar 10 ton/hari.
“Namun jika weekend bisa mencapai 12 ton/hari. Dengan bahan baku air PDAM yang sudah disaring kembali hingga melalui 5 kali proses sedemikian rupa baru masuk alat pendingin,” ujar Muhammad Faisal.
Sebagai penyumplai es untuk sekitar 100 an outlet makanan di kota Samarinda, usaha ini memenuhi pesanan dengan standar yang diminta.
“Mereka juga sudah punya SOP kerja yang baik. Apalagi mereka juga penyuplai kebutuhan es untuk KFC dan McD yang punya standar ketat. Beberapa yang kurang menjadi tugas kami untuk melakukan pembinaan nantinya,” ujar Muhammad Faisal.
Harga per kantong es berat 10 kg pun cukup terjangkai, senilai Rp10 ribu. Mereka terus bersaing secara fair dengan 4 usaha sejenis yang juga ada di kota Samarinda.
Disperin Samarinda juga mengunjungi workshop furniture berlabel IM Interior di Kalan Revolusi RT 06. Rombongan melihat secara langsung proses pembuatannya di workshop.
Menurut Muhammad Faisal, usaha keluarga yang digeluti Ridwansyah bersama istri ini memang lebih banyak berdasarkan order dengan ukuran menyesuaikan dan dengan model serta warna yang bisa menyesuaikan selera pemesan.
“Stok produk furniture kami yang ready memang tidak banyak, tetapi Alhamdullilah pesanan selalu ada saja baik interior ruangan, kamar tidur hingga kitchen set,” ucap Ridwansyah bersama isteri.
Mereka bangga dan senang dikunjungi dan berdiskusi dengan unsur pemerintahan karena selama ini belum pernah ada pembinaan dari pemda.
“Mudahan kami terus dibina pak, dan difasilitasi terutama mengenai bahan baku dan pemasaran.” ungkap Ridwan sumringah. (*)