News

Hadapi Musim Banjir di Samarinda, Petani Butuh Early Warning System

KLIKSAMARINDABanjir di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) telah terjadi sejak Sabtu, 11 Januari 2020. Sejumlah wilayah terendam air dan mengakibatkan dampak turunan yang kompleks.

Seperti banjir yang melanda lahan pertanian di Kelurahan Lempake. Sejumlah petani tak menyangka jika banjir akan melanda lahan pertanian mereka dalam waktu 3 hari, hingga Senin 13 Januari 2020.

Apalagi, banjir kali ini melanda lahan pertanian mereka ketika musim tanam tiba. Sekitar 250 hektare sawah dan lahan tanam palawija terancam gagal tanam. Bibit terendam air dan terancam membusuk atau tercabut karena aris deras air.

Pun, beberapa alat pertanian seperti traktor turut terendam bersama bibit yang baru tanam.

“Banjir kemarin itu mendadak, jadi kita tidak tahu. Kalau saja ada peringatan, mungkin kami tidak akan tanam dulu. Tiga traktor terendam,” ujar Didi, seorang petani di RT 25, Kelurahan Lempake.

Menurur Didi, petani tidak memiliki kemampuan memprediksi datangnya banjir. Karena itu, para petani mengharapkan adanya sistem peringatan dini (early warning system) untuk mengantisipasi banjir.

“Ya, butuh informasi kalau ada banjir,” ujar Didi.

Hingga Senin siang, lahan pertanian di Lempake Samarinda tergenang banjir. Para petani pun hanya bisa pasrah sambil menunggu air surut.

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status