Bertahan di Tengah Dampak Wabah Corona, Pabrik Roti di Samarinda Patuhi Protokol Kesehatan
KLIKSAMARINDA – Dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Perindustrian Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik Dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Dinas Perindustrian (Disperin) Samarinda terus mensosialisasikan di beberapa industri yang ada di Kota Samarinda,
Kepala Disperin Samarinda, Muhammad Faisal, menerangkan peraturan itu diharapkan menjadi pedoman bagi para pelaku industri dalam menjalankan kegiatan usahanya selama masa darurai covid-19.
“Hal ini sebagai usaha pemerintah untuk mendukung agar industri dapat terus berproduksi,” ujar Muhammad Faisal, Minggu 19 April 2020.
Nah, Disperin Samarinda juga melakukan inspeksi langsung terhadap pelaksanaan protokol kesehatan industri makanan di Samarinda. Salah satu yang dikunjungi adalah PT. Mahakam Megah Mulia di Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu.
Perusahaan ini merupakan produsen Roti Carmen dan Roti Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan produk Roti Arnon dan Roti Jordan.
“Alhamdullillah, bersama-sama Pak Camat Samarinda Ulu dan Pak Lurah, kami melihat mereka sudah bagus menerapkan protokol kesehatan covid-19 dengan hanya beberapa catatan kecil saja untuk perbaikan,” ujar Faisal.
Perusahaan yang mempunyai 354 pekerja dengan 3 shift untuk 24 jam kerja khusus untuk bagian produksi, sudah memberlakukan protokol kesehatan covid-19.
Misal, prosedur saat masuk bekerja dilakukan screening suhu badan, kemudian masuk bilik disinfektan dengan bahan sederhana yang aman bagi tubuh dan sinar UV.
Protokol lainnya antara lain mengganti pakaian dan alas kaki yang disiapkan hingga mencuci tangan dengan sabun di wastafel.
Para pegawai juga mengenakan masker, sarung tangan, dan hair cap.
“Tak lupa sebelum mulai bekerja mereka masing-masing diberikan tablet vitamin C. Untuk physical distancing juga diperhatikan. Tampak jarak antar pekerja terlihat minimum 1 meter,” ujar Faisal.
Kami menyarankan beberapa hal sesuai SE seperti mengatur jarak pekerja pada saat ishoma, baik di mushola maupun di kantin serta himbauan memakai masker sudah dimulai saat dari rumah, di pabrik, dan pulang ke rumah lagi.
Direktur perusahaan, Susilo Widodo menyampaikan, mereka rutin terjadwal melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas pabrik dan melaksanakan kegiatan berjemur di sinar matahari pagi untuk pekerja yang di shift pagi.
“Terpenting juga kami tidak ada melakukan PHK maupun merumahkan pekerja hingga saat ini, memang terjadi penurunan drastis sampai 50% an pada bulan Februari dan Maret. Tapi bulan ini sudah mulai ada kenaikan dengan penurunan hanya 10% an dari produksi normal,” ujar Susilo. (Jie)