Jalan Martabat
Martabat Qinlong terluka. Dia harus mencari tahu siapa yang jadi pengkhianat. Dia harus bertindak untuk memulihkan martabatnya.
Tetapi, kali ini tindakannya bukanlah tugas negara. Dia hanya ingin mencari kebenaran dan menghukum sang pengkhianat walaupun itu adalah anggotanya sendiri.
Semakin dalam Qinlong menyelidiki, semakin tahu jika Jin Yi Wei, kelompok pasukan rahasia yang dipimpinnya, telah hancur dari dalam. Sahabat-sahabat terdekatnya terbunuh. Tudingan miring pun datang dari masyarakat.
Qinlong memang tak berusaha memperbaiki negara. Itu bukan tugasnya. Ia hanya ingin menempatkan martabatnya dan belajar tentang martabat sebagai seorang Jin Yi Wei pada letak dan posisi yang seharusnya.
“Menyelesaikan misi adalah sebuah martabat bagi Jin Yi Wei,” demikian ujar Qinlong, di menit 42 film itu, saat membasuh tubuh di sebuah pemandian. Qinlong merasa harus menjaga martabatnya.
Begitulah kiranya jalan drama Qin Long dalam film 14 Blades. Film ini menceritakan tentang pasukan Jinwei di era Tiongkok pada Dinasti Ming. Sudut pandangnya menarik, seorang Ketua Jin Yi Wei, ya itu tadi, Qinlong yang diperankan Donny Yen (Ip Man).
Di bawah pimpinan Qinlong dengan senjata andalan 14 blades (empat belas pedang), kelompok Jin Yi Wei berjaya. Pasukan elit ini hidup dalam jalan pedang dan paling ditakuti. Mereka takpernah gagal dalam menjalankan misi.
Mereka bekerja dalam senyap sesuai instruksi dari atasan. Takpernah ada reward saat tugas berhasil. Tetapi, jika gagal, hukuman menanti.
Dalam menjalankan tugas menuju sasaran, mereka tak pernah bertanya mengapa dan untuk apa. Yang mereka patuhi cuma Kasdi: kapan, siapa, dan di mana atawa KASDI.
Rencana pelaksanaan tugas hanya disusun berdasarkan tiga pertanyaan itu. Sementara MBA, mengapa, bagaimana, dan apa, mesti dicari tahu jawabannya sendiri.
Perkara biaya, amunisi dan senjata, hingga cara mendapatkan sasaran, bukan lagi pertanyaan. Meskipun, tentu itu tetap harus masuk rencana.
Kelompok ini memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata. Mereka mampu membunuh sasarannya jika diperlukan. Dengan seleksi ketat, para Jin Yi Wei ini dipilih sejak masih anak-anak.
Mereka dikumpulkan dari berbagai wilayah secara acak. Setelah terkumpul, mereka kemudian menjalani serangkaian seleksi untuk menentukan yang terbaik.
Seleksi pertama mereka, apalagi kalau bukan sebuah laku tragedi, yaitu membunuh. Satu per satu dari mereka disekap dalam ruang gelap dan sunyi bersama seorang anak lainnya. Lantas, sang mentor melemparkan sebuah senjata ke dalam ruangan itu.
Kedua bocah itu lantas diharuskan menghabisi satu sama lain. Siapa mampu membunuh lawannya di dalam ruangan itu, maka dialah pemenangnya. Dia akan terpilih sebagai Jin Yi Wei.
Dan itulah yang dialami Qinlong, sang tokoh utama dalam film “14 Blades” besutan sutradara Daniel Lee tahun 2011 silam.
Dalam pertarungannya demi tempat terhormat sebagai seorang Jin Yi Wei, Qinlong telah berhasil membunuh lawannya di dalam ruang gelap itu. Qinlong tak akan pernah lupa. Lawannya saat itu adalah kakaknya sendiri.
Jin Yi Wei konon hidup di sebuah masa di era kekaisaran Tiongkok. Kelompok ini dibentuk kaisar pertama kali untuk menegakkan kebenaran, hukum, dan menjaga kedaulatan kaisar di masa kejayaannya.
Sayangnya, masa kejayaan itu tak bertahan lama. Kebobrokan para pejabat negara kala itu menggunakan Jin Yi Wei untuk kepentingan politik praktis. Pun, kala itu kekuatan hukum negara dianggap tak mempan menindak para pejabat yang korup dan bejat.
Alhasil, pasukan Jin Yi Wei kerap salah sasaran karena perintah serampangan. Satu demi satu pejabat alim dan bijak jadi korban.
Konflik semakin memuncak ketika ada upaya pemberontakan dari paman sang kaisar. Dia tengah mempersiapkan pasukan di perbatasan. Tujuannya berusaha merebut stempel kekaisaran.
Para pemberontak ini paham kekuatan dan potensi Jin Yi Wei. Artinya, Jin Yi Wei yang taat harus diajak kerja sama. Dengan kalimat lain, Jin Yi Wei yang tak patuh, harus dimusnahkan.
Negara kacau. Kelompok pemberontak kemudian diam-diam bergabung dengan pejabat korup. Perebutan stempel kekaisaran pun berlarut-larut.
Para pemberontak dan pejabat korup lalu memanfaatkan Jin Yi Wei untuk menghabisi pejabat yang loyal pada negara. Jin Yi Wei pun pecah.
Ada yang berkhianat di antara mereka. Qinlong pun lalu jadi sasaran pembunuhan karena dianggap sebagai Jin Yi Wei yang tidak bisa kooperatif.
(dw)