Banjir Samarinda Mulai Surut, Beberapa Dampak bagi Warga

KLIKSAMARINDA – Banjir yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai menunjukkan tanda-tanda surut.
Hingga Jumat petang, 31 Januari 2025 ketinggian air di beberapa wilayah mengalami penurunan antara 5 hingga 10 sentimeter.
Kondisi ini memberikan secercah harapan bagi warga terdampak.
Di Perumahan Griya Mukti Sejahtera, beberapa rumah sudah mulai terbebas dari genangan air.
Namun, dampak banjir yang berlangsung selama empat hari ini menyisakan kekhawatiran bagi para pengusaha setempat.
Khususnya pemilik usaha sablon dan printing yang menghadapi ancaman kerusakan mesin produksi.
Rendi, seorang pengusaha sablon jersey di Perumahan Griya Mukti, mengungkapkan kecemasannya terkait potensi kerugian yang bisa mencapai ratusan juta rupiah akibat mesin yang terendam air.
“Kalau mesin ini saja tidak bisa jalan, harganya sudah 500 juta. Belum lagi peralatan yang lain,” ujarnya.
Banjir setinggi 50 hingga 80 sentimeter telah membuat sebagian mesin produksi terendam.
Rendi telah diupayakan pengamanan dengan menaikkan peralatan menggunakan kayu dan bata setinggi 50 sentimeter.
Kondisi ini memaksa Rendi menunda produksi ratusan pesanan jersey dari pelanggannya.
Sementara itu, meski genangan air mulai surut dengan penurunan sekitar 10-20 sentimeter, masalah kesehatan mulai mengancam warga, terutama anak-anak yang masih bermain di air banjir.
Posko pelayanan kesehatan di Perumahan Griya Mukti Sejahtera melaporkan peningkatan kasus gatal-gatal dan batuk.
Menurut dr. Siti Fatma dari Puskesmas Remaja yang bertugas di posko banjir, sebagian besar pasien yang datang adalah anak-anak dengan keluhan batuk dan gatal-gatal.
“Kemungkinan ini terjadi karena aktivitas mereka dengan air banjir. Namanya juga anak-anak, mereka senang bermain di air,” ungkapnya.
Data terkini menunjukkan dampak banjir di Samarinda telah mempengaruhi 108 RT dengan total 418 kepala keluarga terdampak.
Sebanyak 3.956 bangunan terendam dan jumlah warga yang terpengaruh mencapai 13.354 jiwa.
Kabar baiknya, ketinggian air di berbagai wilayah Kota Samarinda telah mengalami penurunan berkisar 20-40 sentimeter.
Pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Sementara itu, para pengusaha seperti Rendi harus menunggu air benar-benar surut untuk bisa menilai seberapa besar kerusakan yang dialami dan memulai kembali aktivitas produksi mereka.
Bagi warga yang masih berada di lokasi banjir, terutama yang memiliki anak-anak, disarankan untuk tetap waspada.
Terutama terhadap risiko kesehatan dan segera memeriksakan diri ke posko kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala seperti gatal-gatal atau batuk. (Suriyatman)