Wawali Rusmadi Dorong Sekolah Tangguh Covid Samarinda
KLIKSAMARINDA – Pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di Samarinda Kalimantan Timur belum bermula. Namun, jajaran Dinas Pendidikan Kota Samarinda rupanya tengah mempersiapkan proses untuk pembelajaran tatap muka dengan membentuk sekolah tangguh Covid-19.
Sampai Maret 2021, di Kota Samarinda, ada 2 sekolah yang akan melaksanakan sekolah tatap muka. Dua sekolah tersebut adalah SMP Negeri 42 dan SDN 022 di Berambai, Samarinda Utara, Samarinda.
Pembelajaran tatap muka di dua sekolah tersebut karena terlebih akibat minimnya sinyal internet sehingga tak dapat melakukan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Menurut Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, dalam program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Rusmadi, ada 14 sekolah yang akan dipersiapkan untuk sekolah tangguh Covid-19. Rusmadi berharap sekolah tangguh ini bisa benar-benar dipersiapkan.
Demi persiapan tersebut, secara langsung Wawali Rusmadi meninjau dua sekolah di Berambai Samarinda Utara, Selasa 2 Maret 2021 bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin.
Wawali Rusmadi menyatakan agar guru-guru di dua sekolah terebut mendapatkan jatah vaksinasi Covid-19 pertama kali. Rusmadi menyebutkan para guru nanti akan divaksin Kamis 4 Maret 2021.
“Guru-guru apa siap dan berani divaksin? Pak Asli (kepala Dinas Pendidikan, red), tolong dikasih kesempatan pertama guru-guru di sini vaksinnya,” ucap Rusmadi melalui rilis.
Rusmadi juga menekankan agar pembelajaran tatap muka dapat berlangsung sesuai protokol kesehatan. Pasalnya, sekolah tatap muka masih tergolong utama dalam proses pendidikan.
“Kalau anak-anak tidak belajar tatap muka, tidak bisa kita bayangkan, apa jadinya. Karena untuk daring di sini tidak bisa, disebabkan tidak ada sinyal,” ujar Wawali Rusmadi.
Rusmadi mengingatkan pula agar sekolah ini benar-benar menjalankan protokol kesehatan.
“Nanti siapa yang mengawasi anak-anak untuk cuci tangan sebelum masuk kelas dan pulang. Tolong diawasi, dan juga penyemprotan disinfektan bukan hanya saat mau jam belajar dan selesai belajar, tapi di tengah-tengah juga harus disemprot,” ujar Wawali Rusmadi.
Wawali Rusmadi juga menanyakan persetujuan orang tua dan guru untuk melakukan belajar tatap muka.
Kepala SMP Negeri 22 Samarinda, M. Rizal menyatakan, orang tua siswa sudah 100 persen setuju dengan adanya pembelajaran tatap muka. Para orang tua pun telah membuat surat pernyataan untuk kegiatan belajar tatap muka.
Menurut M. Rizal, pihaknya telah siap membentuk dan melaksanakan sekolah tangguh sehingga bisa melaksanakan belajar tatap muka. Ia menyebutkan jumlah siswa sebanyak .
Rencananya, SMP Negeri 22 Samarinda akan memberlakukan dua shift pembelajaran tatap muka bagi 66 siswa dalam 3 rombongan belajar.
Para siswa ini akan mengikuti jam belajar selama 5 hari, Senin sampai Jumat. Sedangkan di SDN 022 dengan siswa 151 orang akan menerapkan dua shift dan dalam seminggu akan belajar 3 hari.
“Kita akan melakukan 2 shift dan jam belajarnya 2 jam. Shift pertama masuk jam 07.30 dan setelah selesai jam 10.30 shift pertama, lanjut shift kedua dari jam 10.30,” ujar M. Rizal. (*)