Rendi Susiwo Ismail, Asa Anyar Kaltim Menjaga Aspirasi di DPD RI: Sokongan Dari 7 Kabupaten/Kota (2)
Banjir dukungan terhadap Rendi Susiswo Ismail menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia bukan sesumbar. Fakta itu bisa ditilik Jumat 16 Desember 2022 di Cafe Bro Cactus, Jalan Sungai Ampal –Kota Balikpapan.
MANTAN Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Balikpapan dua periode itu menerima langsung formulir F1. Sumbernya dari 7 kabupaten/kota di Kaltim sebagai syarat pendaftaran bakal calon anggota DPD RI daerah pemilihan Kalimantan Timur. Tujuh daerah yang dimaksud adalah Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Paser, serta Kabupaten Penajam Paser Utara (lihat infografis).
“Kalau untuk persyaratan pendaftaran menurut ketentuan hanya 2.000 suara. Ini sungguh sangat luar biasa, karena ternyata dukungan secara verifikasi faktual di internal mencapai angka 8.000 lebih. Saya sangat apresiasi dukungan yang sangat luar biasa ini dari masyarakat,” katanya.
Rendi menyatakan, sebagai pendidik, dukungan dari masyarakat ini tentu dilakukan tanpa pendekatan transaksional alias money politik. Sebab, bila itu dilakukan, urainya, integritasnya sebagai pendidik tentu akan tercoreng. “Mereka benar-benar tulus dan ikhlas untuk pencalonan saya di DPD RI. Tentu dukungan ini tidak akan saya sia-siakan apabila nanti saya benar-benar terpilih. Maka saya pun akan berbuat untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Bagi Rendi, dipilihnya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara juga menjadi salah satu faktor yang mendorongnya maju ke Senayan. Sebab posisi tawar daerah harus kuat terhadap pemerintah pusat –khususnya berkaitan dengan pembangunan IKN.
“Jangan sampai secara politik posisi tawar daerah lemah. Sehingga kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Kaltim. Jika hal itu terjadi, susah bagi kita untuk mendorong masyarakat Kaltim sebagai tuan di rumah sendiri. Hal itu perlu politik yang kuat, tentu bukan saya saja. Siapapun itu yang terpilih, harus punya komitmen yang sama bagaimana posisi politik kita bisa kuat,” pintanya.
Makanya, jika diamanahkan untuk duduk di Senayan nanti, lanjut Rendi, dia akan merangkul seluruh kalangan. Pun termasuk lintas partai. Semua dilakukan untuk sinergi membangun sektor pendidikan di Kaltim. “Atensi besar saya adalah persoalan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia dalam dunia pendidikan untuk menjawab kebutuhan IKN (Ibu Kota Negara, Red.) ke depan,” bebernya.
Rendi menegaskan, SDM sangat penting. Hal itu bisa tercapai jika –salah staunya– perguruan tinggi dan sekolah kejuruan yang laik secara fasilitas tersedia. Menurut Rendi, kebutuhan di IKN ke depan tidak hanya di bidang manajemen. Tetapi juga industrial.
“Apalagi IKN saat ini sudah menginformasikan terkait peluang-peluang dan kesempatan untuk posisi tertentu. Maka dari itu masyarakat Kaltim harus siap dengan kompetensi yang dimiliki, harus kita akui persiapan dunia pendidikan kita belum dipersiapkan secara maksimal dalam menjawab kebutuhan di IKN,” paparnya.
Sebelum penyerahan dilakukan, Tim Senator Rendi sempat menayangkan video testimoni dukungan. Mulai dari istri, anak, keluarga, hingga kolega. Berdurasi 18 menit lebih, video tersebut diberi judul “Kilas Balik Dr.H. Rendi Susiswo Ismail. SE. SH. MH“.
Sementara itu, sebelum menjadi bakal calon anggota DPD RI dapil Kaltim, Rendi memang dekat adengan dunia aktivisme. Bahkan lantaran hal tersebut, dia pernah harus berhadapan dengan hukum dan harus menjalani kurungan penjara selama 6 bulan dan ditetapkan lewat putusan nomor 359/Pid.B/2003/PN. Bpp dari Pengadilan Negeri Kota Balikpapan. (*)