Ekbis

Produk Garam Rumahan Asal Samarinda, Sehari 12 Ton

KLIKSAMARINDA – Siapa sangka jika Kota Samarinda memiliki pabrik industri garam beryodium. Ya, industri berskala rumah tangga ini telah berjalan cukup lama, yaitu sejak 30 tahun lalu.

Hal itu terungkap saat berlangsungnya program kunjungan industri Dinas Perindustrian (Disperin) Samarinda di awal tahun 2020 ini. Kepala Disperin Samarinda, Muhammad Faisal, langsung turun dalam kunjungan tersebut.

Pabrik garam rumahan ini memproduksi garam konsumsi beryodium dengan kemasan merk Segitiga Pulau. Dahulu, produk ini dikenal dengan nama Garam Pandowo. Produsennya adalah PT. Lima Pandowo yang terletak di Jalan KH. Mas Mansyur, depan Balai Latihan Kerja Samarinda.

“Kembali kami mulai lagi melakukan kunjungan industri awal tahun 2020 ini dengan mengunjungi pabrik garam konsumsi beryodium merk Segitiga Pulau produksi PT. Lima Pandowo. Tidak banyak yang tahu memang kalau garam kemasan ini produk lokal Samarinda. Padahal mereka sudah sekitar 30 tahunan mengelola bisnis garam dapur ini,” ungkap Muhammad Faisal kepada awak media usai kunjungan pada pekan pertama Februari 2020 ini.

Dengan jumlah karyawan sekitar 50 orang, PT Lima Pandowo memproduksi garam beryodium untuk memenuhi kebutuhan warga kota Samarinda dan sekitarnya. Rata-rata produksinya mencapai 10-12 ton per hari. Garam ini dikemas bungkus kecil 200 gr dan dijual per pax berisi 25 bungkus.

“Bahan baku garamnya dibeli dari PT. Garam Persero yang dikirim via konteiner laut. Kemudian melalui beberapa proses pengeringan dengan pemanasan untuk mengurangi kadar air, penggilingan agar halus, dan iodisasi atau pencampuran yodium kemudian pengemasan,” tambah Faisal menjelaskan.

Wakil Direktur PT Lima Pandowo, Achmad Iqbal menjelaskan, produk mereka sudah memenuhi standar pengolahan SNI. Produknya telah terregistrasi MD dari Balai POM RI serta mempunyai legalitas usaha lainnya.

“Produk kami sudah ber-SNI dan punya nomor registrasi MD dari Balai POM RI. Jadi, jangan ragu dengan produk ini,” ujar Achmad Iqbal.

Achmad Iqbal menambahkan, stok bahan baku juga terjaga. Pasalnya, mereka membelinya langsung dari PT. Garam Persero.

Bahkan, stok bahan baku garamnya mencukupi untuk mengantisipasi jika terjadi hambatan di sektor transportasi karena iklim dan cuaca.

“Rata-rata stok bahan baku garam kami cukup. Sekarang saja sekitar 1.500 ton stand by di gudang sehingga produksi tidak terhambat setiap harinya,” ungkap Achmad Iqbal menjelaskan. (*)

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status