News

Pencarian Pemuda Yang Tenggelam Setelah Terjun Dari Jembatan Mahkota 2 Samarinda

Pencarian pemuda bernama Risky, warga Jalan Gotong Royong, RT 43, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Samarinda yang tenggelam di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) terus berlanjut pada Senin, 5 Agustus 2019. Baik petugas dari Tim SAR Gabungan maupun dari pihak keluarga mengharapkan jasad korban dapat segera ditemukan.

Risky alias Murhum merupakan pemuda yang dilaporkan meloncat dari Jembatan Mahkota 2 Samarinda. Berdasarkan data yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, pemuda berusia 22 tahun itu meloncat dari Jembatan Mahkota 2 Samarinda yang memiliki ketinggian 50 meter itu pada Minggu 4 Agustus 2019 pukul 15.26 WITA.

Usai menerima laporan dari warga, Tim Pencarian Gabungan kemudian mendatangi lokasi Risky jatuh, yaitu pada titik S 00°32′ 05″ E 117°09′ 25″, Minggu sore. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil. Pencarian berlanjut Senin pagi pukul 07.00 WITA dengan radius pencarian mencapai 1 kilometer dari titik korban diketahui tenggelam ke arah muara Sungai Mahakam. Hingga Senin sore, petugas belum juga menemukan jasad Risky.

Tim SAR Gabungan dari Basarnas, BPBD Kota Samarinda berlanjut pada Senin, 5 Agustus 2019. (Foto: Dok)

Tim SAR Gabungan dari Basarnas, BPBD Kota Samarinda, dan relawan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Tim menggunakan 8 unit ruberboat ketika melakukan penyisiran sungai. Kendalanya, menurut petugas SAR, adalah derasnya arus Sungai Mahakam ditambah dengan padatnya lalulintas kapal ketika melakukan pencarian korban. Pun, petuga tak dapat melakukan penyelaman karena dinilai tidak efektif.

“Kendalanya tadi itu arusnya terlalu kencang. Jarak pencarian sekitar 4 mil tadi dari lokasi,” ujar Rasman petugas SAR.

Koordinator Operasional SAR Samarinda, Dede Hariana mengatakan, Tim SAR hanya melakukan pencarian dengan penyisiran. Sesuai dengan standard prosedur pencarian, pihaknya akan melakukan pencarian selama 7 hari ke depan. Jika tidak menemukan hingga batas waktu tersebut, operasi SAR akan dihentikan.

“Arusnya sangat deras dan juga terhambat dari lalulintas kapal yang lewat di Sungai Mahakam ini. Kalau menurut search planning kita, korban sudah jauh sekitar satu notikal mil atau dua notikal mil,” ujar Dede dan menegaskan jika pencarian akan berlanjut pada Selasa pagi, 6 Agustus 2019 dengan perluasan lokasi pencarian.

Pencarian jasad Risky bukan hanya dilakukan petugas Tim SAR. Pihak keluarga dan warga juga turut melakukan pencarian. Nah, pihak keluarga menggunakan jasa orang pintar untuk menemukan jenazah Risky dengan menggunakan satu plastik kembang yang telah didoai kemudian dibuang kesungai dengan arah yang berbeda. Selain itu, pihak keluarga juga meletakkan bantal dan pakaian korban di tepi sungai dengan harapan jenazah korban bisa dengan segera keluar dari dalam Sungai Mahakam. (Jie )

Back to top button
DMCA.com Protection Status