FokusNews

Pemkot Samarinda Minta Cara Penyaluran Bantuan Sosial Masyarakat Tak Membuat Kerumunan

KLIKSAMARINDAPemerintah Kota Samarinda mengusulkan agar cara pembagian bantuan sosial tunai kepada masyarakat mengalami perubahan. Catatan penting dari usulan tersebut adalah agar masyarakat tidak berkerumun saat akan menerima bantuan tersebut di tengah pandemi Covid-19.

Terkait dengan Bantuan Sosial berupa sembako dan uang tunai, Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin menyatakan, agar pihak-pihak yang memiliki tugas membagikan bantuan langsung tunai mengubah pola pembagian.

Khususnya, usulan ditujukan kepada PT Pos untuk mengubah regulasi yang tadinya memberikan secara tunai kepada masyarakat ke depan non tunai. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan tidak mengundang banyak orang.

“Saya minta kepada PT Pos untuk mengubah regulasi, kalau memang mau diberikan tunai kepada masyarakat antarkanlah ke rumah-rumah atau kalau tidak mau repot ubah sistemnya yang tadinya tunai menjadi non tunai. Percuma kalau kita mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak berkumpul, tapi kita sendiri yang membuat masyarakat berkumpul,” ujar Sugeng Chairuddin saat rapat beserta Tim Gugus Covid-19 menggelar Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 melalui Virtual online, Sabtu 26 September 2020..

Sebelumnya, Kepala Cabang Bank Rakyat Indonesia dan Kepala PT Pos Samarinda menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Sosial Kota Samarinda ada sebanyak 1.665 yang akan menerima sembako dan sebanyak 12 ribu yang akan menerima uang tunai.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Aji Syarif Hidayatullah juga memberi masukan dalam rapat tersebut. Pertama, Aji Syarif Hidayatullah menyatakan terkait pengumuman seseorang terkonfirmasi positif menurutnya itu sangatlah lambat. Hal itu yang seharusnya diperbaiki kedepannya. Kedua tentang penerima Bantuan Sosial yang juga harus menyasar kepada keluarga pasien konfirmasi Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit atau tempat karantina.

“Yang pertama banyak pejabat di lingkungan Pemkot, Lurah dan masyarakat yang telah meninggal dunia seharusnya mereka juga mendapatkan santunan. Yang kedua untuk teman-teman atau masyarakat kita yang di isolasi di RS A Wahab Syaranie, sampai ada pesan whatsapp-nya ke saya, dia minta tolong istrinya di rumah agat dibelikan beras. Saya sudah bantu istrinya saya transferkan untuk ke depan bantuan tersebut harus juga mengarah pasien yang terisolasi agar keluarganya dapat perhatian dari kita,” ujar Aji Syarif Hidayatullah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status