News

Pembongkaran Rumah Warga Segmen Segiri Samarinda Berlanjut Setelah Iduladha

KLIKSAMARINDAProyek normalisasi Sungai Karang Mumus Samarinda Segmen Segiri di RT 26, RT 27, RT 28 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda ulu, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), terus bergulir. Namun, salah satu aktivitas menuju normalisasi, yaitu pembongkaran rumah warga di tepian Sungai Karang Mumus sementara berhenti.

Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menunda program pembongkaran rumah warga Sungai Karang Mumus (SKM) di segmen belakang Pasar Segiri. Walikota Samarinda, Syaharie Jaang mengatakan aktivitas pembongkaran sendiri akan kembali berlangsung setelah hari raya Idul Adha.

“Jika tidak ada halangan kita akan mulai bongkar kembali setelah Idul Adha tepatnya tanggal 5 Agustus. Jadi kita lewati dulu 3 hari Tasyrik setelah Idul Adha,” ujar Syaharie Jaang ketika memimpin rapat koordinasi tim terpadu penanganan sosial warga SKM, Rabu 22 Juli 2020 lalu, melalui aplikasi Zoom di rumah jabatan Walikota seperti dilansir Humas Pemkot Samarinda 23 Juli 2020.

Syaharie Jaang meminta kepada pihak kecamatan dan kelurahan untuk segera mensosialisasikan kembali kepada warga setempat terkait target waktu pembongkaran yang diberikan.

“Jadi saya pastikan pembongkaran ini bukan stop, tapi terus lanjut,” ujar Syaharie Jaang.

Agar bisa selesai sesuai target, Syaharie Jaang juga meminta kepada satuan Satpol PP agar bisa lebih dulu membongkar bangunan atau gudang milik Pemkot yang terletak di Pasar Segiri. Bahkan Ia juga menepis anggapan jika aksi pembongkaran tersebut sebagai bentuk ketidakpedulian Walikota kepada warga SKM di masa akhir jabatannya.

“Jujur aksi ini bukan sebagai bentuk kezholiman saya kepada warga, tapi lebih kepada kepedulian Pemerintah kepada 50.000 warga yang selama ini terdampak banjir akibat pendangkalan dan penyempitan badan Sungai Karang Mumus segmen belakang Pasar Segiri,” ujar Syaharie Jaang.

Sekretaris Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin menambahkan, aktivitas pembongkaran dalam satu minggu ini lebih kepada memperhatikan meningkatnya kasus epidemilogi Covid-19 fase kedua di Kota Samarinda.

“Jadi saat ini kami istirahat sebentar karena lebih memperhatikan kondisi kesehatan petugas yang ada di lapangan di masa kondisi pandemi saat ini,” kata Sekda.

Ia menjelaskan hingga sekarang sudah ada sebanyak 97 warga SKM yang menerima santunan kerohiman ditambah 5 warga yang masuk tahap verifikasi data rekening dan 11 orang juga sudah bersedia menandatangani pernyataan siap membongkar bangunannya jika sudah menerima dana kerohiman.

Memang diakui Sugeng dari jumlah tadi baru 73 orang bersedia membongkar bangunannya sendiri.

“Memang harus diakui ada sedikit kendala sampai yang lain ikut menunda untuk membongkar bangunannya. Tapi alhamdulillah kami juga sudah mendapat backup dari Koramil, Kodim dan Polresta untuk membantu saat pembongkaran setelah Idul Adha nanti,” ujar Sugeng Chairuddin. (*)

Back to top button
DMCA.com Protection Status